31 Desember 2011

TULISLAH “SABAR dan IKHLAS” DI KOLOM PERTAMA (Hari pertama mengisi Tahun Baru 2012)



Hiruk pikuk suara petasan dan terompet telah berlalu, demikian pula percikan kembang api yang mewarnai langit telah sirna. Hari telah berlari, bulan telah pergi dan tahun pun telah berganti. Disaat semua manusia lengah karena kelelahan aktifitas sebuah pagi datang menghampiri dengan membawa lembaran baru.
Aku yang masih malas-malasan untuk melakukan aktivitas. Tiba-tiba dikejutkan dengan teriakan yang sangat mengharukan. Ternyata teriakan itu datang dari seorang ibu yang tak kuasa melihat anak bontotnya mengapung di sebuah kolam kecil depan rumah . Aku pun segera menghampiri dan melakukan pertolongan pertama memberi nafas dan berusaha mengularkan air yang ada dalam tubuhnya. Beberapa kali saya melakukan itu sayang anak kecil yang sangat lucu dan lugu itu tidak bereaksi apapun. Tangispun meledak semua anggota keluarga menjerit histeris dan menangis
Akhirnya dengan suasana panik kamipun membawanya ke rumah sakit terdekat. Namun sayang sekali anak yang berusia 1,5 tahun itu telah pergi untuk selamanya. Ayah dari anak tersebut datang dan menghampiri kami yang berada di kamar Gawat Darurat dan berkata kepada dokter “ Dok, bagaimana anak saya?” dokterpun menjawab. “Maaf, saya sudah berusaha tapi anak bapak tidak bisa tertolong terlalu banyak air yang masuk sehingga nafasnya tersumbat ia meninggal dunia”. Jawaban dari dokter membuat kami sedih. Namun dengan tegarnya si ayah tersebut hanyaterucap “Innalilahi wa inna ilaihi rojiun” dengan wajah sedih di rautnya, namun ia tanpa mengeluarkan air mata dan iapun masih bisa mengendarai motornya. Saya yang menyaksikan langsung kejadian yang memilukan tak sadar meneteskan air mata dan berlinang
Bagi saya ada pelajaran yang sangat berharga dari kejadian tersebut.
Pertama :
Nasib manusia jodoh, usia, kebahagiaan dan kenestapaan telah diatur dan ditetapkan oleh Alloh aza wajalla,. seorangpun tidak ada yang mengetahuinya dan pasti datang kepada siapa saja dan tidak ada kekuatan apapun yang dapat menghindarinys, tua, muda, anak-anak, pejabat, rakyat, dll. Hari saya menulis kisah nyata ini, besok lusa atau sejam kemudian mungkin saya yang jadi objek cerita. Hal inipun pasti terjadi pada siapapun termasuk anda yang membaca.
Kedua :
Anak ,harta, jabatan, kedudukan adalah titipan dari yang Maha Kuasa dan suatu saat pasti akan di kembali dan kita harus mengembalikannya dengan ikhlas.
Ketiga :
Kesabaran yang tertinggi bagi seorang ayah yang ditinggal mati anaknya menjadi fenomena tersendiri. Si ayah tersebut telah mampu menjadi orang tua yang tegar,ikhlas dan sabar, tentunya ini sebuah anugerah yang tidak dipunyai oleh semua manusia. Si ayah tersebut sudah bisa merealisasikan sabar dan ihlas dalam hidupnya, seperti dalam sebuah kisah orang-orang saleh.
Keempat :
Anak adalah penghias dalam rumah tangga, sebuah rumah tangga tidak lengkap tanpa adanya seorang anak disisinya. Banyak keluarga yang bubar karena setelah lama menikah tidak dikaruniai anak. Dengan demikian anak adalah hal penting dalam sebuah keluarga, selain ia penerus generasi dan pewaris keluaraga anak juga sebagai perisai dalam rumah tangga. maka dari itu didiklah anak dengan sebaik mungkin karena kebahagiaan , kesuksesan, kegagalan dan kenestapaan orang tua tergantung dari kita mendidik anak. Ia bisa membawa kita kepada syurga atau ia menjatuhkan kita kepada neraka.( Nauzubillah)
Kelima :
Tahun baru 2012 merupakan kado spesial bagi keluarga yang mengalami musibah. Itu semua tentunya teguran, ujian dari Allah swt untuk lebih berhati-hati dalam melangkah dan sebagai peningkatan Iman dan amal khususnya bagi keluarga yang tertimpa musibah. Tahun baru adalah lembaran baru yang harus diisi oleh catatan-catan yang baik. Seperti halnya kita mengisi buku baru yang masih terbungkus rapih dengan plastik. Tuliskanlah SABAR dan IKHLAS di kolom pertama buku baru itu dan pasti Allah aza wa jalla akan memeberikan hikmahnya.
Wallohu`alam bis showwab
(kisah nyata di awal tahun, 01 januari 2012 jam 7.30 WIB)
*Aboe Akbar Abi*

27 Desember 2011

LOYALITAS & ANTI LOYALITAS (Al-Walla wal Barraa) "SUATU KEHARUSAN"



Bulan Desember dan dua bulan sesudahnya adalah bulan yang di dalamnya banyak terdapat beberapa hari raya orang kafir. Hari Natal, tahun baru masehi, Imlek, dan Valentine day. Konyolnya, kaum muslimin yang mayoritas di negeri ini, ikut latah meramaikannya, bergembira dengan hari-hari tsb, bahkan tidak sedikit yang ikut merayakannya. wallahul musta’an.
Fenomena Tasabbuh (ikut-ikutan) ini adalah salah satu bukti betapa minimnya pengetahuan kaum Muslimin terhadap agamanya. Sebab andai mereka tahu kemuliaan Din ini mereka pasti berlepas diri dari semua itu. Andai mereka tahu bahwa konsekuensi kalimat laailaaha illallah adalah tidak ikut latah menyemarakkan hari raya kekufuran, maka pasti mereka tidak terjerumus di dalamnya, pada hal Alloh telah memberi kita dua hari raya yang jauh lebih mulia.

Pengertian Dan Kedudukan al-Walaa’ dan al-Baraa’
Walaa’ adalah masdar dari kata kerja “walaya” yang artinya dekat. Dan yang dimaksud dengan wala’ di sini adalah dekat kepada kaum muslimin dengan mencintai, membantu dan menolong mereka dalam menghadapi musuh-musuhnya serta bertempat tinggal dengan mereka. Sedangkan al-baraa’ adalah masdar dari baraa’ah yang berarti memutus atau memotong. Maksudnya adalah memutus hubungan dengan musuh atau memutus ikatan hati dengan orang kafir.

Di antara kandungan kalimat Tauhid adalah mencintai orang yang telah mengucapkan kalimat itu, serta memutuskan hubungan dengan orang-orang yang menyalahiNya. Allah ta’al berfirman: “Sesungguhnya penolong kamu hanyalah Alloh,RasulNya dan orang-orang beriman, yang mendirikan shalat, menunaikan zakat seraya tunduk kepada Allah. Dan siapa yang mengambil Allah, rasuNya, dan orang-orang beriman menjadi penolongnya, maka pengikut agama Allah itulah yang akan menang” (Qs.al-Maaidah:55-56)

Diriwayatkan dari Ibnu ‘Abbas-radhiyyallahu’anhuma-: “Siapa yang mencintai karena Allah, membenci karena Allah, memberi walaa karena Allah dan memusuhi karena Alloh. Maka sesungguhnya kewalian dapat diperoleh dengan itu. Dan seorang hamba tidak akan merasakan lezatnya iman sekalipun banyak shalat dan berpuasa sampai ia melakukan hal tersebut. Dan telah menjadi umum bahwa persaudaraan manusia berdasarkan kepentingan duniawi yang demikian itu tidak bermanfaat sedikitpun bagi para pelakunya” (HR.Thabrani dalam al-Kabir)

Hukum Menyambut dan Merayakan Hari Raya Orang Kafir
Sesungguhnya di antara konsekuensi terpenting dari dari al-baraa’ adalah menjauhi syi’ar-syi’ar ibadah mereka, sedang syiar mereka yang paling besar adalah hari raya mereka baik yang berkaitan dengan tempat maupun waktu. Maka kaum muslimin berkewajiban menjauhinya dan meninggalkannya. Demikian juga, dilarang menampakkan rasa gembira pada hari raya mereka, meliburkan pekerjaan atau hari sekolah, masak-masak dalam rangka merayakannya. Termasuk di dalamnya menggunakan kalender masehi. Dengan demikian dianjurkan kaum muslimin untuk menggunakan penanggalan hijriyah.

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata: “tidak halal bagi kaum muslimin bertasyabbuh dengan mereka dalam hal yang khusus bagi hari raya mereka seperti makanan, pakaian, mandi, menyalakan lilin, meliburkan hari kerja dan yang lainnya. Tidak halal mengadakan kenduri, memberi hadiah, menjual barang guna yang diperlukan untuk hari raya. Tidak halal mengizinkan anak-anak melakukan permainan hari itu. Ringkasnya tidak boleh melakukan sesuatu yang menjadi ciri khas hari raya mereka”
Demikian juga kita dilarang mengucapkan selamat (tahni’ah) atau ucapan belasungkawa (ta’ziyah), sebab itu berarti memberi walaa’ dan mahabbah (kecintaan) kepada mereka.
Al-Imam Ibnul Qayyim berkata: “…jika bertahni’ah dengan syi’ar-syi’ar kufur yang khusus menjadi milik mereka seperti hari raya dan puasa mereka, dengan mengatakan,”selamat hari natal” atau “berbahagialah pada hari ini raya ini” atau yang senada dengan itu, maka kalaupun ia selamat dari kekufuran, ia tidak bisa lepas dari kemaksiatan dan keharaman. Sebab itu sama saja dengan memberi ucapan selamat atas sikap mereka yang menyembah salib”. Selanjutnya beliau mengatakan, “maka barangsiapa yang memberi ucapan selamat kepada seseorang yang melakukan bid’ah, maksiat atau kekufuran maka ia telah memantik murka Allah…”

Dari uraian tersebut di atas jelaslah bahwa memberi ucapan selamat, bergembira dengan hari raya orang kafir dilarang karena yang demikian menunjukkan kerelaan kepada agama mereka.
Allah Ta’ala berfirman tentang sikap Nabi Ibrahim-alaihissalam-:”Sesungguhnya telah ada suri tauladan yang baik bagi kalian (yaitu pada) Ibrahim dan orang-orng besertanya; ketika mereka berkata kepada kaumnya: sesungguhnya kami berlepas diri dari kalian dan apa-apa yang kalian sembah selain Allah. Kami mengingkari kalian dan telah nampak antara kami dan kalian permusuhan dan kebencian untuk selama-lamanya, sampai kalian beriman kepada Allah” (QS.al-Mumtahanah: 4)
Wallahu Ta’alaa A’laa Wa A’lam
Sumber: Kitab Tauhid, Dr. Shalih Fauzan al-Fauzan (dengan disertai sedikit perubahan)

25 Desember 2011

Hasil mengikuti pelatihan Hypnoteaching

Ada beberapa hal yang harus dilakukan Guru saat menerapkan Hypnoteaching dalam kelas, diantaranya :

1. Guru harus menciptakan imajinasi – imajinasi baru kepada siswa
2. Guru harus mengarahkan kesadaran siswa dalam bentuk lain
3. Guru harus mengusahakan agar siswa merasa nyaman ketika belajar tanpa
disuguhi beban-beban yang berat
4. Setelah siswa merasa nyaman saat belajar, maka tugas guru membuat situasi
yang terfokus secara bersamaan .
5. Keadaan yang terfokus membuat siswa berkonsentrasi, disanalah guru mulai
memasukan ide, pembicaraan yang menjadi sugesti kepada siswa.
6. Siswa yang telah tersugesti mengakibatkan prilaku bawah sadar sehingga
apapun yang dikatakan, diarahkan dan diajarkan guru akan diterimanya.

Berani mencoba....! siapa takut,,

24 Desember 2011

Dengan Hypnoteaching Jadikan Siswa Berprestasi



Pada mulanya saya merasa cukup kebingungan, jangankan unjuk gigi di tingkat Kecamatan di kelas sekalipun mereka (siswa) sangat sulit untuk berani tampil di depan kelas dengan alasan yang cukup variasi ; malu, tidak bisa, tidak pede, gemetaran dan lain lain. Kondisi demikian dapat karena tidak terbiasa. Setelah diselidiki ternyata pada umumnya rata-rata mereka tidak siap secara mental.

Fenomena kedua yang saya amati adalah tidak bervariatifnya metode atau model pembelajaran yang dilakukan dari guru-guru di kelas sebelumnya. Rata-rata mereka hanya mengajar dengan metode dan model pembelajaran seadanya. Otomatis karakter siswa dibentuk kaku dan keadaan mental merekapun kurang siap saat tampil kedepan. Kejadian ini membuat saya berpikir dan bagaimana cara untuk menghadapi mereka agar siap untuk tampil di acara yang telah ditentukan dalam waktu yang cukup singkat.

Alhamdulilah sebelum kegiatan tersebut tiba pada waktunya, saya bertemu dengan seseorang yang bernama Pak Iwan Ardhi Priyana. Beliau memberikan pemahaman dan beberapa hal tentang pembelajaran Hypnoteaching.

Pada mulanya saya cukup bingung apa itu pembelajaran Hypnoteaching? karena sangat tertarik akhirnya banyak bertanya kepada beliau tentang pembelajaran metode ini. Beliau menjelaskan tentang cara menyajikan materi pembelajaran dengan sebuah teknik yang diistilahkan dengan “Hypnoteaching”. Yaitu menyajikan materi pelajaran dengan menggunakan bahasa-bahasa bawah sadar. Sehingga perhatian siswa akan tertuju secara penuh pada materi yang disajikan.

Dari hasil pembicaraan dengan Pa Iwan tersebut, saya berpikir bagaimana metode tersebut diterapkan pada siswa-siswi yang akan mengikuti perlombaan. Pada mulanya kurang yakin apakah saya bisa? karena mengingat baru tahu sedikit tentang teknik pembelajaran Hypnoteaching itu. Namun dengan rasa penasaran akhirnya saya memberanikan diri menerapkan model Hypnoteaching kepada siswa.

Hal pertama saya lakukan sesuai anjuran pa Iwan adalah sebagai berikut :

1. Tanamkan niat dan tumbuhkan motivasi dalam diri Siswa.

Hal pertama yang saya lakukan pada siswa adalah menanamkan niat yaitu keinginan yang bersungguh-sungguh untuk mengikuti perlombaan. Diantaranya siswa dipahamkan terlebih dahulu manfaat dari mengikuti perlombaan. Kemudian untuk menumbuhkan motivasi mereka diberikan mentoring agar siswa lebih termotivasi diantaranya dengan diberikannya cerita orang-orang yang sukses dalam prestasinya. Dengan demikian siswa merasa semangat dan ingin sukses dalam mengikuti perlombaan tersebut.

2. Menyamakan Pemikiran dan gerak.

Hal yang kedua yang saya lakukan adalah menyamakan persepsi, posisi, gerak tubuh, bahasa, serta gelombang otak dengan siswa, diantaranya dengan mengumpulkan siswa yang mempunyai pemahaman dan keinginan kuat untuk mengikuti perlombaan. Karena secara naluri siswa menginginkan selalu berkumpul dengan teman-temannya yang sepaham dengan dia. Karena sering kali kita temukan pada diri siswa ketika berbeda pemahaman mereka pindah bangku atau malas bertegur sapa dengan teman yang tidak sepaham itu.

Setelah memilih dan memisahkan siswa yang sepaham. Kemudian saya menyesuaikan keinginan siswa dengan keinginan saya. Al-hasil perintah saya diikuti dengan baik oleh mereka.

pada fase ini saya menyuruh kepada siswa untuk :

•Membayangkan dengan mata terpejam adanya suatu bola yang terdapat diantara dua tangan, kemudian bola tersebut berubah menjadi membesar dan besar

•Membayangkan lawan kita adalah kecil dan tak berarti apapun.
•Membayangkan tampil percaya diri dengan suara yang lantang atau gerakan yang
sempurna.
•Membayangkan riuh gaduhnya dan tepukan penonton ditujukan kepada kita karena
keberhasian kita.
•Membayangkan apabila kita berhasil dan menjadi juara di tingkat Kecamatan
diberinya macam-macam hadiah dan piala.
•Ketika membayangkan keberhasilan ikuti dengan senyuman-senyuman.

3.Memberikan Intruksi kepada siswa.

Setelah saya melakukan persamaan persepsi dan gerak dengan siswa, maka dengan demikian siswa terlihat mereka sangat nyaman dengan segala intruksi saya. Pada saat itulah hampir setiap apapun yang saya ucapkan pada siswa, maka siswa pun melakukannya dengan suka rela, semangat dan bahagia. Diantaranya saya tugaskan supaya siswa belajar sendiri dengan benar dan hari esok nya saya evaluasi sampai mana perkembangan mereka. Alhamdulilah setelah melakukan beberapa siswa dapat melakukan tugas dengan baik dan hasilnya ketika mereka bertanding tidak sedikitpun rasa malu dan gerogi yang tampak, malah semangat yang terlihat untuk meraih prestasi yang diinginkan sungguh luar biasa

4. Membayangkan hal yang positif dengan kata-kata yang benar.

Setelah melakukan hal di atas langkah selanjutnya saya mengadakan penguatan secra verbal kepada siswa dengan kata-kata. “kita itu bisa, kita itu berhasil dan kita itu menang” dan yel-yel penyemangat Go go yes, go go best, very best, good good. Pada penguatan verbal tersebut maka hal yang ditangkap oleh siswa adalah hal-hal positif, bisa, berhasil, menang, yes, best, very best, good good . kata-kata ini tersimpan dalam memori otak siswa yang kemudian dijadikan suatu keyakinan dalam diri untuk bisa dan menang dan hasilnya Alhamdulilah mereka pun tampil sebagai pemenang walaupun hanya juara 2 untuk baca puisi, dan juara 3 untuk lomba senam ditingkat kecamatan.

5. Memberikan penguatan dengan pujian kepada siswa.

Langkah selanjutnya adalah member penguatan berupa pujian. Pujian merupakan salah satu cara untuk membentuk konsep diri siswa. Maka diberikanlah pujian dengan tulus pada siswa. Ketika ia berhasil melakukan atau mencapai prestasi walaupun tidak meraih juara pertama. Diantaranya dengan kata “kamu sangat luar biasa, pertahankan prestasimu untuk tahun depan” sebagaian siswa ada yang merasa menyesal dan bertanya mengapa tidak menjadi juara pertama. Jawabku Runner up sekarang adalah Winner untuk tahun depan. Sedikitpun tidak saya tunjukkan rasa kecewa tetapi rasa bahagia yang saya munculkan. Dan merekapun kembali bersemangat. Walaupun demikian saya cukup berbangga hati atas jerih payah siswa dan segala teknik dan metode yang telah diberikan itu adalah hal terbaik bagi siswa untuk merubah mental mereka dari pemalu dan tidak percaya diri menjadi pribadi yang berani tampil percaya diri dengan penuh semangat prestasi.

Akhirnya, saya mengucapkan selamat mencoba metode terdahsyat masa ini. Metode yang dapat membuat siswa menjadi senang bersekolah, dan menjadi insan yang terampil, percaya diri cerdas yang luar biasa.

Demikian penerapan pembelajaran Hypnoteaching yang pernah saya lakukan walaupun masih dasar dan jauh dari sempurna, dengan harapan bahwa pembelajaran yang diterapkan guru di sekolah sangat membantu siswa untuk memahami sebuah materi yang diberikan. Hal ini beralasan karena pada dasarnya siswa tidak suka pada sesuatu yang monoton dan statis, tetapi siswa memerlukan inovasi dan pembelajaran yang membuat hati mereka merasa senang dan nyaman.

Wallohu`alam bis showab

(Pengalaman Penulis sebagai guru SDN Caringin 6 Karangtengah Garut)

APA ITU HYPNOTEACHING


Hypnoteaching merupakan improvisasi dari sebuah metode pembelajaran dan pendidikan. Hypnoteaching mencoba hadir dengan menyuguhkan sebuah pendekatan konseptual baru dalam bidang pendidikan, pembinaan dan sekaligus “pencerahan dan pengobatan” pada para siswa yang bermasalah. Hypnoteaching merupakan perpaduan antara kedahsyatan ilmu hipnosis dengan kemuliaan ilmu pendidikan.

Dewasa ini sekolah sering kali merasa kelimpungan dan kebingungan dalam menghadapi fenomena problematika siswa. Mulai dari faktor kemalasan, keminiman minat belajar dan motivasi menuntut ilmu yang sangat rendah. Disamping itu, banyak diantara para pelajar yang suka berbuat ulah, suka bikin onar dan masalah, pacaran kelewat batas, berkelahi, merokok, minum-minuman keras hingga pada taraf yang lebih mengerikan. Dalam sisi yang lain para guru juga belum bisa memberikan jalan keluar yang bijak selain memberikan hukuman dan mengeluarkan siswa yang bermasalah.

Pada sisi lain, kegiatan belajar mengajar dikelas terasa begitu membosankan, menyebalkan dan terasa laksana penjara. Siswa dan guru sama-sama tidak bisa menikmati proses KBM dengan penuh suka cita. Rasa pusing, malas, monoton, emosi dan berbagai energi negatif setiap hari bersarang dalam hati dan pikiran. Hypnoteaching hadir sebagai sebagai “obat” bagi sakitnya sistem kegiatan belajar mengajar disekolah, yang sampai saat ini sangat terasa….!.

MANFAAT HYPNOTEACHING
• Proses pembelajaran terasa lebih mengasyikan dan menyenangkan
• Menghadirkan pendekatan hati sanubari dalam proses KBM dan diluar kelas (menjalin hubungan harmonis antara guru & siswa)
• Menarik perhatian siswa dengan berbagai permainan kreasi
• Mengatasi anak-anak yang malas belajar dengan komunikasi diri
• Membantu persoalan psikologis mentalitas siswa dengan The Power of Mind (kekuatan pikiran manusia).
• Menyembuhkan kecanduan rokok, minuman keras dalam 20 menit
• Mengobati sakit hati dan problem pikiran siswa dan guru, dalam waktu 15 menit.
• Mengungkit semangat belajar siswa dengan permainan hipnosis.
• Menyembuhkan penyakit spikosomatik siswa dan guru melalui program Subcuoncius Mind.
• Mematahkan kekuatan “ego” siswa yang sok kuat, sok berkuasa, sok jago dan sok hebat melalui trik-trik ringan hipnosis dan lain-lain.

RAHASIA HYPNOTEACHING
Hypnoteaching hanya bermain dalam tataran kekuatan pikiran alam bawah sadar. Sebuah kekuatan pikiran yang secara fitroh kodrati telah diberikan Allah kepada setiap manusia. Dengan menguasai hypnoteaching, maka para guru dan pendidik akan memahami pola kerja pikiran yang sebenarnya. Adanya kapasitas otak, otak kanan, otak kiri, otak tengah, gelombang otak, pikiran sadar dan bawah sadar, hormon yang diproduksi oleh otak dan terkait dengan kesehatan tubuh. Hypnoteaching murni bermain dalam tataran eksplorasi alam pikiran saja, tidak ada unsur-unsur magis disini.


PEMBELAJARAN HYPNOTEACHING

Dewasa ini, berbagai jenis metode dalam pengajaran semakin dikembangkan. Kemajuan metode-metode belajar ini membuat proses pembelajaran menjadi semakin efisien dan hasil yang diharapkan dapat tercapai. Metode-metode itu dapat berupa perubahan pada instrumental maupun pada environmental input. Pada instrumental input yaitu dengan merubah faktor-faktor yang mempengaruhi peserta didik baik secara langsung maupun tidak langsung, seperti kurikulum, media pengajaran, alat evaluasi hasil belajar, fasilitas/sarana dan prasarana, pendidik, dan sejenisnya. Sedangkan pada environmental input terdapat pada sosial budaya masyarakat, aspirasi pendidikan orang tua peserta didik, kondisi fisik sekolah, kafetaria sekolah, dan sejenisnya.

Dalam instrumental input, peran seorang pendidik dalam keberhasilan suatu proses pembelajaran sangatlah besar. Tiap-tap pendidik mempunyai cara yang berbeda-beda dalam memberikan pengajaran. Perbedaan cara pengajaran ini membuat perbedaan kondisi kelas dan tentu saja hasil yang berbeda.
Pembelajaran di Indonesia selama ini banyak menggunakan metode pembelajaran konvensional dalam proses mengajar. Yaitu metode pembelajaran dengan cara ceramah dimana peran pendidik aktif dan peserta didik cenderung pasif. Beberapa pakar mengatakan metode tersebut tidak layak dipakai lagi, sekarang sudah ada metode yang di anggap lebih bagus. Metode yang dimaksud yaitu metode pembelajaran hypnoteaching. Metode pembelajaran hypnoteaching adalah metode pembelajaran yang penyampaian materinya menggunakan bahasa-bahasa bawah sadar yang mampu memunculkan ketertarikan tersendiri pada setiap peserta didik.

Konvensional

Salah satu metode pembelajaran yang paling banyak dipakai adalah metode pembelajaran konvensional. Pembelajaran konvensional mempunyai beberapa pengertian menurut para ahli, diantaranya: Djamarah (1996) metode pembelajaran konvensional adalah metode pembelajaran tradisional atau disebut juga dengan metode ceramah, karena sejak dulu metode ini telah dipergunakan sebagai alat komunikasi lisan antara pendidik dengan anak didik dalam proses belajar dan pembelajaran. Dalam pembelajaran dengan metode konvensional, ditandai dengan ceramah yang diiringi dengan penjelasan, pembagian tugas, dan latihan. Freire (1999) memberikan istilah terhadap pengajaran seperti itu sebagai suatu penyelenggaraan pendidikan ber-“gaya bank” (banking concept of education). Penyelenggaraan pendidikan hanya dipandang sebagai suatu aktivitas pemberian informasi yang harus “ditelan” oleh peserta didik, yang wajib diingat dan dihafal. Menurut Depdiknas dalam pembelejaran konvensional, cenderung pada belajar hafalan yang mentolerir respon-respon yang bersifat konvergen, menekankan informasi konsep, latihan soal dalam teks, serta penilaian masih bersifat tradisional dengan paper dan pensil test yang hanya menuntut pada satu jawaban benar. Belajar hafalan mengacu pada penghafalan fakta, hubungan, prinsip, dan konsep. Di sini terlihat bahwa proses pembelajaran lebih banyak didominasi pendidik sebagai “pen-transfer” ilmu, sementara peserta didik lebih pasif sebagai “penerima” ilmu. Institute of Computer Technology (2006:10) menyebutnya dengan istilah “Pengajaran tradisional”. Dijelaskannya bahwa pengajaran tradisional yang berpusat pada pendidik adalah perilaku pengajaran yang paling umum yang diterapkan di sekolah-sekolah di seluruh dunia.

Pengajaran model ini dipandang efektif atau mempunyai keunggulan karena dapat berbagi informasi yang tidak mudah ditemukan di tempat lain. Menyampaikan informasi dengan cepat. Membangkitkan minat akan informasi. Mengajari peserta didik yang cara belajar terbaiknya dengan mendengarkan. Mudah digunakan dalam proses belajar mengajar. Namun demikian pendekatan pembelajaran tersebut mempunyai beberapa kelemahan. Kelemahan – kelemahannya adalah .Tidak semua peserta didik memiliki cara belajar terbaik dengan mendengarkan. Sering terjadi kesulitan untuk menjaga agar peserta didik tetap tertarik dengan apa yang dipelajari. Pendekatan tersebut cenderung tidak memerlukan pemikiran yang kritis. Pendekatan tersebut mengasumsikan bahwa cara belajar peserta didik itu sama dan tidak bersifat pribadi. Kurang menekankan pada pemberian keterampilan proses (hands-on activities). Pemantauan melalui onservasi dan intervensi sering tidak dilakukan oleh pendidik pada saat belajar kelompok sedang berlangsung. Para peserta didik tidak mengetahui apa tujuan mereka belajar pada hari itu. Penekanan sering hanya pada penyelesaian tugas (hasil). Daya serapnya rendah dan cepat hilang karena bersifat menghafal. Pendidik jarang mengajar peserta didik untuk menganalisa secara mendalam tentang suatu konsep. Peserta didik hampir tidak pernah dituntut untuk mencoba strategi dan cara (alternatif) sendiri dalam memecahkan masalah.

Secara umum ciri-ciri pembelajaran konvensional Peserta didik adalah penerima informasi secara pasif, dimana peserta didik menerima pengetahuan dari pendidik dan pengetahuan diasumsikan sebagai badan dari informasi dan keterampilan yang dimiliki sesuai dengan standar, Belajar secara individual, Pembelajran sangan abstrak dan teoritis, Perilaku dibangun atas kebiasaan,Kebenaran bersifat absolute dan pengetahuan bersifat final, Pendidik adalah penetu jalannya proses pembelajaran, Perilaku baik berdasarkan motivasi ekstrinsik, Interaksi di antara peserta didik kurang, Tidak ada kelompok-kelompok kooperatif, Keterampilan sosial sering tidak secara langsung diajarkan, Pemantauan melalui onservasi dan intervensi sering tidak dilakukan oleh pendidik pada saat belajar kelompok sedang berlangsung, Pendidik sering tidak memperhatikan proses kelompok yang terjadi dalam kelompok-kelompok belajar.

Hypnoteaching

Metode pembelajaran lain yang kini tengah dikembangkan adalah metode belajar hypnoteaching. Hypnoteaching adalah metode pembelajaran yang menyajikan materi pelajaran dengan menggunakan bahasa-bahasa bawah sadar karena alam bawah sadar lebih besar dominasinya terhadap cara kerja otak. Hypnoteaching merupakan gabungan dari lima metode belajar mengajar seperti quantum learning, accelerate learning, power teaching, Neuro-Linguistic Programming (NLP) dan hypnosis.

Kelebihan dari pembelajaran hypnoteaching Proses belajar mengajar yang lebih dinamis dan ada interaksi yang baik antara pendidik dan peserta didik. Peserta didik dapat berkembang sesuai dengan bakat dan minatnya. Proses pemberian ketrampilan banyak diberikan disini. Proses pembelajarannya lebih beragam. Peserta didik dapat dengan mudah menguasai materi, karna termotivasi lebih untuk belajar. Pembelajaran bersifat aktif. Pemantauan terhadap peserta didik lebih intensif. Peserta didik lebih dapat berimajinasi dan berfikir kreatif. Peserta didik akan melakukan pembelajaran dengan senang hati. Daya serapnya lebih cepat dan lebih bertahan lama, karena peserta didik tidak menghafal. Perhatian peserta didik akan tersedot penuh terhadap materi

Kekurangan dari pembelajaran hypnoteaching. Metode ini belum banyak digunakan oleh para pendidik di Indonesia. Banyaknya peserta didik yang ada disebuah kelas, menyebabkan kurangnya waktu dari pendidik untuk memberi perhatian satu per satu peserta didiknya. Perlu pembelajaran agar pendidik bisa melakukan Hypnoteaching. Tidak semua pendidik menguasai metode ini. Kurangnya sarana dan prasarana yang ada disekolah

Langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk melakukan hypnoteaching adalah

Niat dan motivasi dalam diri.Kesuksesan seseorang tergantung pada niat seseorang untuk bersusah payah dan kerja keras dalam mencapai kesuksesan tersebut. Niat yang besar akan memunculkan motivasi serta komitmen yang tinggi pada bidang yang di tekuni.

1. Pacing.
Langkah kedua ini adalah langkah yang sangat penting. Pacing berarti menyamakan posisi, gerak tubuh, bahasa, serta gelombang otak dengan orang lain atau peserta didik. Prinsip dasar di sini adalah “manusia cenderung, atau lebih suka berkumpul / berinteraksi dengan sejenisnya / memiliki banyak kesamaan”. Secara alami dan naluriah, setiap orang pasti akan merasa nyaman dan senang untuk berkumpul dengan orang lain yang memiliki kesamaan dengannya sehingga akan merasa nyaman berada di dalamnya. Dengan kenyamanan yang bersumber dari kesamaan gelombang otak ini, maka setiap pesan yang disampaikan dari orang satu pada orang-orang yang lain akan dapat diterima dan dipahami dengan sangat baik.

2. Leading.
Leading berarti memimpin atau mengarahkan setelah proses pacing kita lakukan. Setelah melakukan pacing, maka peserta didik akan merasa nyaman dengan kita. Pada saat itulah hampir setiap apapun yang kita ucapkan atau tugaskan pada peserta didik, maka peserta didik akan melakukannya dengan suka rela dan bahagia. Sesulit apapun materinya, maka pikiran bawah sadar peserta didik akan menangkap materi pelajaran kita adalah hal yang mudah, maka sesulit apapun soal ujian yang diujikan, akan ikut menjadi mudah, dan peserta didik akan dapat meraih prestasi belajar yang gemilang.

3. Gunakan kata positif.
Langkah berikutnya adalah langkah pendukung dalam melakukan pacing dan leading. Penggunaan kata positif ini sesuai dengan cara kerja pikiran bawah sadar yang tidak mau menerima kata negatif. Kata-kata yang diberikan oleh pendidik entah langsung maupun tidak langsung sangat mempengaruhi kondisi psikis peserta didik. Kata-kata yang positif dari pendidik dapat membuat peserta didik merasa lebih percaya diri dalam menerima materi yang diberikan. Kata-kata tersebut dapat berupa ajakan dan himbauan. Jadi apabila ada hal-hal yang tidak boleh dilakukan oleh peserta didik, hendaknya menggunakan kata ganti yang positif untuk mengganti kata-kata negatif tadi. Sebagai contoh apabila akan menenangkan kelas yang ramai, biasanya kata perintah yang keluar adalah “jangan ramai”. Kata-kata “jangan ramai” ini dalam pengaplikasian hypnoteaching hendaknya diganti dengan “mohon tenang”, dan sebagainya.

4. Berikan pujian.
Salah satu hal yang penting dalam pembelajaran adalah adanya ‘reward and punisment’. Pujian merupakan reward peningkatan harga diri seseorang. Pujian merupakan salah satu cara untuk membentuk konsep diri seseorang. Maka berikanlah pujian dengan tulus pada peserta didik. Dengan pujian, seseorang akan terdorong untuk melakukan yang lebih dari sebelumnya.

5. Modeling.
Modeling adalah proses memberi tauladan atau contoh melalui ucapan dan perilaku yang konsisten. Hal ini sangat perlu dan menjadi salah satu kunci hypnoteaching. Setelah peserta didik menjadi nyaman dengan kita. Maka perlu pula kepercayaan (trust) peserta didik pada kita dimantapkan dengan perilaku kita yang konsisten dengan ucapan dan ajaran kita. Sehingga kita selalu menjadi figur yang dipercaya.

Untuk mendukung serta memaksimalkan sebuah pembelajaran hypnoteaching, hendaknya pendidik dapat melakukan hal-hal dengan Kuasai materi secara komprehensif. Libatkan peserta didik secara aktif. Upayakan untuk melakukan interaksi informal dengan peserta didik. Beri peserta didik kewenangan dan tanggung jawab atas belajarnya. Meyakini bahwa cara manusia belajar adalah berbeda satu sama lain. Yakinkan peserta didik bahwa mereka mampu. Beri kesempatan kepada peserta didik untuk melakukan sesuatu secara kolaboratif atau kooperatif. Upayakan materi yang disampaikan kontekstual. Berikan umpan balik secara langsung dan bersifat deskriptif. Menambah pengalaman dengan meningkatkan jam terbang

HATI2 TASYABBUH DI PESTA MALAM TAHUN BARU MASEHI



Pengertian Tasyabbuh
Tasyabbuh secara etimologis adalah bentuk mashdar dari tasyabbaha yatasyabbahu yang berarti menyerupai orang lain dalam suatu perkara. Sedangkan secara terminologis adalah menyerupai orang-orang kafir dan orang-orang yang menyelisihi Rasulullah dalam hal aqidah, ibadah, perayaan/seremonial, hari-hari besar, kebiasaan, ciri-ciri dan akhlak yang merupakan ciri khas bagi mereka.
Hukum Tasyabbuh dengan Orang-Orang Kafir
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah berkata, "Telah kami sebutkan sekian dalil dari Al-Qur`an, As-Sunnah, Ijma', atsar (amalan/perkataan shahabat dan tabi'in), dan pengalaman, yang semuanya menunjukkan bahwa menyerupai mereka dilarang secara global. Sedangkan menyelisihi tata cara mereka merupakan sesuatu yang disyari'atkan baik yang sifatnya wajib ataupun anjuran sesuai dengan tempatnya masing-masing." (Iqtidhaa Ash-Shiraathil Mustaqiim 1/473)
Siapakah Orang-Orang Kafir yang Tidak Boleh Kita Menyerupainya?
Orang-orang kafir yang tidak boleh kita menyerupainya meliputi ahlul kitab (Yahudi dan Nashara) dan orang-orang kafir lainnya.
Bahaya Tasyabbuh dengan Orang-Orang Kafir
Di antara bahaya dan dampak negatif tasyabbuh adalah:
1. Bahwa partisipasi dalam penampilan dan akhlak akan mewarisi kesesuaian dan kecenderungan kepada mereka, yang kemudian mendorong untuk saling menyerupai dalam hal akhlak dan perbuatan.
2. Bahwa menyerupai dalam penampilan dan akhlak, menjadikan kesamaan penampilan dengan mereka, sehingga tidak tampak lagi perbedaan secara zhahir antara ummat Islam dengan Yahudi dan Nashara (orang-orang kafir).
3. Itu terjadi pada hal-hal yang asalnya mubah. Dan bila terjadi pada hal-hal yang menyebabkan kekafiran, maka sungguh telah jatuh ke dalam cabang kekafiran.
4. Tasyabbuh dengan orang-orang kafir dalam perkara-perkara dunia akan mewariskan kecintaan dan kedekatan terhadap mereka. Lalu bagaimana dalam perkara-perkara agama? Sungguh kecintaan dan kedekatan itu akan semakin besar dan kuat, padahal kecintaan dan kedekatan terhadap mereka dapat meniadakan keimanan seseorang.
5. Lebih dari itu Rasulullah telah menyatakan, "Barangsiapa menyerupai suatu kaum, maka ia termasuk dari mereka." (HR. Ahmad dan Abu Dawud)
Sebuah ayat Al-Qur`an dalam surat Al-Maidah ayat : 51
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin (mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa di antara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim."
Dari ayat Qur`an di atas Alloh Swt cukup lugas dan tegas agar orang yang beriman tidak menjadikan orang-orang kafir (Yahudi & Nasara) sebagai pemimipin. Dalam sebuah keterangan di jelaskan pengertian "Auliya" di atas bukan hanya pemimpin tetapi bisa di artikan sebagai teman dekat, sahabat yang merasa tinggi jabatannya. artinya orang tsb mempunyai wewenang, keluasaan untuk mengarahkan, mempengaruhi dan mengajak kita agar mengikiuti aturan, perintah, kebiasaan, hobbi, adat, serta agama mereka.
Dengan demikian pantas Nabi saw menguatkan ayat tsb dalam hadisnya orang yang mengikuti suatu kaum baik aturan, perintah, kebiasaan, hobbi, adat, serta agama maka sama saja dengan mereka.
Hal ini tentunya kita sebagai muslim harus waspada, setiap tingkah laku dan gerak-gerik orang Yahudi dan Nasrani. diantaranya yang sebentar lagi kita akan lalui bersama yaitu Hari Natal & Tahun Baru Masehi 2012.
Dengan perayaan ini tak jarang kaum muslimin ikut mengucapkan selamat Hari Natal, padahal Ulama sepakat semuanya itu hukumnya HARAM. belum lagi dengan pesta perayaan di malam Tahun Baru. Banyak sekali kaum muslimin yang ikut terbius oleh hiruk pikuk dan glamournya malam tersebut, hingga ikut2an membakar petasan, mercon sampai meniup terompet. Lebih parah lagi pada malam tersebut sering dijadikan malam kemaksiatan bagi para muda-mudi, minum-minum, hura-hura, pesta Narkoba sampai Pesta Sex (Nauzubilah)
Hal inilah yang sangat diinginkan oleh mereka (Yahudi dan Nasrani), merusak moral, merusak akidah, merusak norma dan nilai ajaran Islam. Karena mereka tidak akan pernah Ridho kepada kaum muslimin sebelum mereka mengikuti Milahnya itu (Qs. Al-Baqarah ayat 120)
Wallohu`alam
[Aboe Akbar Abi]

23 Desember 2011

PROLOG: IQ, EQ dan SQ dalam Perspektif Islam........

PROLOG: IQ, EQ dan SQ dalam Perspektif Islam........: Masih tentang....IQ, EQ dan SQ. Menurut Daniel Goleman (Emotional Intelligence – 1996) : orang yang mempunyai IQ tinggi tapi EQ rendah...

PROLOG: IQ, EQ dan SQ dalam Perspektif Islam........

PROLOG: IQ, EQ dan SQ dalam Perspektif Islam........: Masih tentang....IQ, EQ dan SQ. Menurut Daniel Goleman (Emotional Intelligence – 1996) : orang yang mempunyai IQ tinggi tapi EQ rendah...

20 Desember 2011

Wanita Bekerja (untuk ukhti muslimah)




Banyak persoalan yang dialami oleh para wanita - ibu rumah tangga yang bekerja di luar rumah, seperti bagaimana mengatur waktu dengan suami dan anak hingga mengurus tugas-tugas rumah tangga dengan baik. Ada yang bisa menikmati peran ganda-nya, namun ada yang merasa kesulitan hingga akhirnya persoalan-persoalan rumit kian berkembang dalam hidup sehari-hari Nah, jika dengan bekerja – ternyata mendatangkan problem yang cukup memusingkan, maka pertanyaannya, apakah manfaatnya jika seorang ibu pergi bekerja mencari nafkah di luar rumah? Tulisan berikut ini akan mengupas masalah yang sering dihadapi oleh para ibu yang bekerja, dengan tidak lupa memberikan beberapa alternatif solusi yang dapat diterapkan dalam kehidupan nyata sehari-hari.
Sumber Masalah

Sejak jaman dahulu hingga kini, persoalan yang dihadapi oleh kaum ibu yang bekerja di luar rumah sepertinya tidak jauh berbeda. Berbagai hambatan dan kesulitan yang mereka alami dari masa ke masa, berasal dari sumber-sumber yang sama. Faktor-faktor yang biasanya menjadi sumber persoalan bagi para ibu yang bekerja dapat diberdakan sebagai berikut:

1. Faktor Internal
Yang dimaksud dengan faktor internal adalah persoalan yang timbul dalam diri pribadi sang ibu tersebut. Ada di antara para ibu yang lebih senang jika dirinya benar-benar hanya menjadi ibu rumah tangga, yang sehari-hari berkutat di rumah dan mengatur rumah tangga. Namun, keadaan “menuntut” nya untuk bekerja, untuk menyokong keuangan keluarga. Kondisi tersebut mudah menimbulkan stress karena bekerja bukanlah timbul dari keinginan diri namun seakan tidak punya pilihan lain demi membantu ekonomi rumah tangga. Biasanya, para ibu yang mengalami masalah demikian, cenderung merasa sangat lelah (terutama secara psikis), karena seharian “memaksakan diri” untuk bertahan di tempat kerja.

Selain itu ada pula tekanan yang timbul sebagai akibat dari pelaksanaan peran ganda itu sendiri. Memang, kemampuan “manajemen waktu dan rumah tangga” merupakan salah satu kesulitan yang paling sering dihadapi oleh para ibu bekerja. Mereka harus dapat memainkan peran mereka sebaik mungkin baik di tempat kerja maupun di rumah. Mereka sadar, mereka harus bisa menjadi ibu yang sabar dan bijaksana untuk anak-anak – serta menjadi istri yang baik bagi suami serta menjadi ibu ruman tangga yang bertanggung jawab atas keperluan dan urusan rumah tangga. Di tempat kerja, mereka pun mempunyai komitmen dan tanggung jawab atas pekerjaan yang dipercayakan pada mereka hingga mereka harus menunjukkan prestasi kerja yang baik. Sementara itu, dari dalam diri mereka pun sudah ada keinginan ideal untuk berhasil melaksanakan kedua peran tersebut secara proporsional dan seimbang.

Namun demikian kenyataan ideal tersebut cukup sulit untuk dicapai karena beberapa faktor, misalnya pekerjaan di kantor sangat berat, sedangkan suami di rumah kurang bisa “bekerja sama” untuk ikut menyelesaikan pekerjaan rumah, sementara anak-anak juga menuntut perhatian dirinya. Akhirnya, sang ibu tersebut akan merasa sangat lelah karena dirinya merasa dituntut untuk terus memberi dan memenuhi kebutuhan orang lain. Belum lagi, jika ternyata suami dan anak-anak merasa “kurang mendapat perhatian”, tidak heran jika lama kelamaan dirinya mulai dihinggapi depresi, karena merasa tidak bisa membahagiakan keluarganya.

2. Faktor Eksternal a. Dukungan suami Dukungan suami dapat diterjemahkan sebagai sikap-sikap penuh pengertian yang ditunjukkan dalam bentuk kerja sama yang positif, ikut membantu menyelesaikan pekerjaan rumah tangga, membantu mengurus anak-anak serta memberikan dukungan moral dan emosional terhadap karir atau pekerjaan istrinya. Di Indonesia, iklim paternalistik dan otoritarian yang sangat kuat, turut menjadi faktor yang membebani peran ibu bekerja, karena masih terdapat pemahaman bahwa pria tidak boleh mengerjakan pekerjaan wanita, apalagi ikut mengurus masalah rumah tangga. Masalah rumah tangga adalah kewajiban sepenuhnya seorang istri. Masalah yang kemudian timbul akibat bekerjanya sang istri, sepenuhnya merupakan kesalahan dari istri dan untuk itu ia harus bertanggung jawab menyelesaikannya sendiri.

Keadaan tersebut, akan menjadi sumber tekanan yang berat bagi istri, sehingga ia pun akan sulit merasakan kepuasan dalam bekerja. Kurangnya dukungan suami, membuat peran sang ibu di rumah pun tidak optimal (karena terlalu banyak yang masih harus dikerjakan sementara dirinya juga merasa lelah sesudah bekerja) – akibatnya, timbul rasa bersalah karena merasa diri bukan ibu dan istri yang baik.


b. Kehadiran anak

Masalah pengasuhan terhadap anak, biasanya dialami oleh para ibu bekerja yang mempunyai anak kecil/balita/batita. Semakin kecil usia anak, maka semakin besar tingkat stress yang dirasakan. Rasa bersalah karena meninggalkan anak untuk seharian bekerja, merupakan persoalan yang sering dipendam oleh para ibu yang bekerja. Apalagi jika pengasuh yang ada tidak dapat diandalkan/dipercaya, sementara tidak ada famili lain yang dapat membantu.


c. Masalah pekerjaan

Pekerjaan, bisa menjadi sumber ketegangan dan stress yang besar bagi para ibu bekerja. Mulai dari peraturan kerja yang kaku, bos yang tidak bijaksana, beban kerja yang berat, ketidakadilan yang dirasakan di tempat kerja, rekan-rekan yang sulit bekerja sama, waktu kerja yang sangat panjang, atau pun ketidaknyamanan psikologis yang dialami akibat dari problem sosial-politis di tempat kerja. Situasi demikian akan membuat sang ibu menjadi amat lelah, sementara kehadirannya masih sangat dinantikan oleh keluarga di rumah. Kelelahan psikis dan fisik itu lah yang sering membuat mereka sensitif dan emosional, baik terhadap anak-anak maupun terhadap suami. Keadaan ini biasanya makin intens, kala situasi di rumah tidak mendukung – dalam arti, suami (terutama) dan anak-anak (yang sudah besar) kurang bisa bekerja sama untuk mau “gantian” melayani dan membantu sang ibu, atau sekedar meringankan pekerjaan rumah tangga.

3. Faktor Relasional
Dengan bekerjanya suami dan istri, maka otomatis waktu untuk keluarga menjadi terbagi. Memang, penanganan terhadap pekerjaan rumah tangga bisa diselesaikan dengan disediakannya pengasuh serta pembantu rumah tangga. Namun demikian, ada hal-hal yang sulit dicari substitusinya, seperti masalah kebersamaan bersama suami dan anak-anak. Padahal, kebersamaan bersama suami dalam suasana rileks, santai dan hangat merupakan kegiatan penting yang tidak bisa diabaikan, untuk membina, mempertahankan dan menjaga kedekatan relasi serta keterbukaan komunikasi satu dengan yang lain. Tidak jarang, kurangnya waktu untuk keluarga, membuat seorang ibu merasa dirinya tidak bisa berbicara secara terbuka dengan suaminya, bertukar pikiran, mencurahkan pikiran dan perasaan, atau merasa suaminya tidak lagi bisa mengerti dirinya, dan akhirnya merasa asing dengan pasangan sendiri sehingga mulai mencari orang lain yang dianggap lebih bisa mengerti, dsb. Ini lah yang bisa membuka peluang terhadap perselingkuhan di tempat kerja.

Motivasi
Apakah yang sebenarnya melandasi tindakan para ibu tersebut untuk bekerja di luar rumah, atau motif-motif apa saja yang mendasari kebutuhan mereka untuk bekerja di luar rumah, hingga mereka mau menghadapi berbagai resiko atau pun konsekuensi yang bakal dihadapi. Berikut ini adalah beberapa diantaranya:

1. Kebutuhan finansial Seringkali kebutuhan rumah tangga yang begitu besar dan mendesak, membuat suami dan istri harus bekerja untuk bisa mencukupi kebutuhan sehari-hari. Kondisi tersebut membuat sang istri tidak punya pilihan lain kecuali ikut mencari pekerjaan di luar rumah, meskipun “hati” nya tidak ingin bekerja.

2. Kebutuhan sosial-relasional

Ada pula ibu-ibu yang tetap memilih untuk bekerja, karena mempunyai kebutuhan sosial-relasional yang tinggi, dan tempat kerja mereka sangat mencukupi kebutuhan mereka tersebut. Dalam diri mereka tersimpan suatu kebutuhan akan penerimaan sosial, akan adanya identitas sosial yang diperoleh melalui komunitas kerja. Bergaul dengan rekan-rekan di kantor, menjadi agenda yang lebih menyenangkan dari pada tinggal di rumah. Faktor psikologis seseorang serta keadaan internal keluarga, turut mempengaruhi seorang ibu untuk tetap mempertahankan pekerjaannya.

3. Kebutuhan aktualisasi diri

Abraham Maslow pada tahun 1960 mengembangkan teori hirarki kebutuhan, yang salah satunya mengungkapkan bahwa manusia mempunyai kebutuhan akan aktualisasi diri, dan menemukan makna hidupnya melalui aktivitas yang dijalaninya. Bekerja adalah salah satu sarana atau jalan yang dapat dipergunakan oleh manusia dalam menemukan makna hidupnya. Dengan berkarya, berkreasi, mencipta, mengekspresikan diri, mengembangkan diri dan orang lain, membagikan ilmu dan pengalaman, menemukan sesuatu, menghasilkan sesuatu, serta mendapatkan penghargaan, penerimaan, prestasi – adalah bagian dari proses penemuan dan pencapaian kepenuhan diri. Kebutuhan akan aktualiasai diri melalui profesi atau pun karir, merupakan salah satu pilihan yang banyak diambil oleh para wanita di jaman sekarang ini – terutama dengan makin terbukanya kesempatan yang sama pada wanita untuk meraih jenjang karir yang tinggi.

Bagi wanita yang sejak sebelum menikah sudah bekerja karena dilandasi oleh kebutuhan aktualisasi diri yang tinggi, maka ia akan cenderung kembali bekerja setelah menikah dan mempunyai anak. Mereka merasa bekerja dan pekerjaan adalah hal yang sangat bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan aktualisasi diri, menyokong sense of self dan kebanggaan diri – selain mendapatkan kemandirian secara finansial.

4. Lain-lain

Pada beberapa kasus, ada pula ibu bekerja yang memang jauh lebih menyukai dunia kerja ketimbang hidup dalam keluarga. Mereka merasa lebih rileks dan nyaman jika sedang bekerja dari pada di rumah sendiri. Dan pada kenyataannya, mereka bekerja agar dapat pergi dan menghindar dari keluarga. Kasus ini memang dilandasi oleh persoalan psikologis yang lebih mendalam, baik terjadi di dalam diri orang yang bersangkutan maupun dalam hubungan antara anggota keluarga.


Manfaat Bekerja Bagi Wanita

Bagaimana pun juga, kerja mempunyai manfaat positif baik bagi sang ibu bekerja maupun bagi keluarga. Beberapa segi positifnya adalah :

1. Mendukung ekonomi rumah tangga Dengan bekerja nya sang ibu, berarti sumber pemasukan keluarga tidak hanya satu, melainkan dua. Dengan demikian, pasangan tersebut dapat mengupayakan kualitas hidup yang lebih baik untuk keluarga, seperti dalam hal : gizi, pendidikan, tempat tinggal, sandang, liburan dan hiburan, serta fasilitas kesehatan

2. Meningkatnya harga diri dan pemantapan identitas

Bekerja, memungkinkan seorang wanita mengekspresikan dirinya sendiri, dengan cara yang kreatif dan produktif, untuk menghasilkan sesuatu yang mendatangkan kebanggaan terhadap diri sendiri, terutama jika prestasinya tersebut mendapatkan penghargaan dan umpan balik yang positif. Melalui bekerja, wanita berusaha menemukan arti dan identitas dirinya; dan pencapaian tersebut mendatangkan rasa percaya diri dan kebahagiaan.

3. Relasi yang sehat dan positif dengan keluarga

Wanita yang bekerja, cenderung mempunyai ruang lingkup yang lebih luas dan bervariasi, sehingga cenderung mempunyai pola pikir yang lebih terbuka, lebih energik, mempunyai wawasan yang luas dan lebih dinamis. Dengan demikian, keberadaan istri bisa menjadi partner bagi suami, untuk menjadi teman bertukar pikiran, serta saling membagi harapan, pandangan dan tanggung jawab.

4. Pemenuhan kebutuhan sosial
Setiap manusia, termasuk para ibu, mempunyai kebutuhan untuk menjalin relasi sosial dengan orang lain. Dengan bekerja, seorang wanita juga dapat memenuhi kebutuhan akan “kebersamaan” dan untuk menjadi bagian dari suatu komunitas. Bagaimana pun juga, sosialisasi penting bagi setiap orang untuk mempunyai wawasan dan cara berpikir yang luas, untuk meningkatkan kemampuan empati dan kepekaan sosial – dan yang terpenting, untuk dapat menjadi tempat pengalihan energi secara positif, dari berbagai masalah yang menimbulkan tekanan/stress, entah masalah yang sedang dialami dengan suami, anak-anak maupun dalam pekerjaan. Dengan sejenak bertemu dengan rekan-rekan, mereka dapat saling sharing, berbagi perasaan, pandangan dan solusi.
5. Peningkatan skill dan kompetensi

Dengan bekerja, maka seorang wanita harus bisa menyesuaikan diri dengan tuntutan, baik tuntutan tanggung jawab maupun tuntutan skill dan kompetensi. Untuk itu, seorang wanita dituntut untuk secara kreatif menemukan segi-segi yang bisa dikembangkan demi kemajuan dirinya. Peningkatan skill dan kompetensi yang terus menerus akan mendatangkan “nilai lebih” pada dirinya sebagai seorang karyawan, selain rasa percaya diri yang mantap.

Beberapa Hasil Penelitian

Di bawah ini akan diungkapkan beberapa hasil penelitian menyangkut situasi-situasi keluarga yang keduanya (suami dan istri) sama-sama bekerja

1. Kepuasan Hidup

Studi tentang kepuasan hidup wanita bekerja yang pernah dilakukan oleh Ferree (1976) menunjukkan, bahwa wanita yang bekerja menunjukkan tingkat kepuasan hidup sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan wanita yang tidak bekerja, meski ada beberapa faktor lain yang ikut menentukan.

2. Kebahagiaan Perkawinan
Hasil penelitian Freudiger, P. (1983), yang dimuat dalam Journal of Marriage and the Family, 45, 213 – 219 – tentang ukuran kebahagiaan hidup wanita yang sudah menikah, ditinjau dari 3 kategori : wanita bekerja, wanita pernah bekerja dan wanita yang belum pernah bekerja, menunjukkan bahwa bagi para istri dan ibu bekerja, kebahagiaan perkawinan adalah tetap menjadi hal yang utama, dibandingkan dengan kepuasan kerja.


Studi lain masih menyangkut kebahagiaan kehidupan para ibu bekerja, yang dilakukan oleh Walters dan McKenry (1985) menunjukkan, bahwa mereka cenderung merasa bahagia selama para ibu bekerja tersebut dapat mengintegrasikan kehidupan keluarga dan kehidupan kerja secara harmonis. Jadi, adanya konflik peran yang dialami oleh ibu bekerja, akan menghambat kepuasan dalam hidupnya. Perasaan bersalah (meninggalkan perannya sementara waktu sebagai ibu rumah tangga) yang tersimpan, membuat sang ibu tersebut tidak dapat menikmati peran-nya dalam dunia kerja.

3. Dukungan Suami
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Jones dan Jones (1980) terungkap bahwa sikap suami merupakan faktor yang penting dalam menentukan keberhasilan dual-career marriage. Suami yang merasa terancam, tersaingi dan cemburu dengan status “bekerja” istrinya, tidak bisa bersikap toleran terhadap keberadaan istri yang bekerja. Ada pula suami yang tidak menganggap pekerjaan istri menjadi masalah, selama istrinya tetap dapat memenuhi dan melayani kebutuhan suami. Namun ada pula suami yang justru mendukung karir istrinya, dan ikut bekerja sama dalam mengurusi pekerjaan rumah tangga sehari-hari. Dalam kondisi yang terakhir ini, pada umumnya sang istri akan lebih dapat merasakan kepuasan dan kebahagiaan dalam hidup, keluarga dan karirnya

Pada sebuah penelitian yang dilakukan oleh Scanzoni (1980) diungkapkan bahwa perkawinan dual-career dikatakan berhasil jika di antara kedua belah pihak (suami dan istri) saling memperlakukan pasangannya sebagai partner yang setara. Pada umumnya, mereka tidak hanya akan berbagi dalam hal income, namun tidak segan-segan berbagi dalam urusan rumah tangga dan mengurus anak.

Beberapa Kiat

1. Manajemen Waktu

Manajemen waktu adalah strategi penting yang perlu diterapkan oleh para ibu bekerja untuk dapat mengoptimalkan perannya sebagai ibu rumah tangga, istri dan sekaligus karyawati. Untuk itu ada beberapa anjuran yang bisa dipraktekkan :

a. Tentukan dan tetapkan tujuan Anda dalam bekerja.

Apakah yang menjadi motivasi dan tujuan Anda dalam bekerja? Apakah untuk mendapatkan income atau lebih berorientasi pada karir. Lanjutkan dengan hal-hal yang menjadi konsekuensi dari tujuan Anda bekerja, misalnya : seberapa jauhkah Anda ingin melibatkan diri pada pekerjaan dan berapa lama waktunya? apakah Anda tetap menginginkan akhir minggu bersama keluarga ? Pekerjaan macam apakah yang Anda inginkan, full-time atau part-time? Sesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan Anda beserta keluarga.

b. Tetapkan prioritas Anda

Dengan menetapkan prioritas Anda, Anda dapat mulai menentukan jenis dan porsi aktivitas untuk masing-masing peran (sebagai istri, ibu dan karyawan). Misalnya, Anda dapat menetapkan jadwal kegiatan Anda mulai dari pagi hingga malam dan sambil memberi fokus pada hal-hal tertentu yang menjadi target prioritas Anda dalam hidup. Misalnya, meskipun Anda bekerja, namun sepulang kerja Anda harus menyediakan waktu yang berkualitas baik untuk anak maupun suami. Susun agenda agar Anda dapat mengatur kegiatan secara lebih sistematis dan efisien.

c. Delegasikan beberapa tugas (baik tugas kantor maupun tugas rumah) kepada orang lain. Delegasikan beberapa pekerjaan pada orang lain, untuk dapat mengefisienkan pekerjaan Anda dan membuat Anda dapat meluangkan lebih banyak waktu untuk keluarga. Pendelegasian pekerjaan, membuat Anda akan merasa lebih rileks dan dapat memfokuskan diri pada pekerjaan yang betul-betul harus Anda sendiri yang mengerjakan. Jika pekerjaan terlalu padat, pastikan Anda mendelegasikan pekerjaan rumah tangga secara rinci pada pembantu rumah tangga. Pastikan pula, bahwa anak Anda berada dalam pengasuhan orang yang dapat dipercaya dan diandalkan, misalnya menitipkan pada orang tua.

Pendelegasian beberapa pekerjaan rumah tangga pun bermanfaat bagi Anda agar Anda tidak terlalu lelah dibebani pekerjaan sehari-hari sehingga kurang dapat menyediakan waktu yang berkualitas untuk anak dan suami (terlalu sibuk membereskan pekerjaan rumah)

2. Manajemen Keluarga
Berperan ganda, membutuhkan komitmen yang tinggi baik sebagai karyawan/profesional maupun sebagai ibu. Jika di rumah, seorang ibu akan dituntut komitmennya untuk memberikan perhatian pada anggota yang lain, seperti suami dan anak sementara tidak melupakan pula tanggung jawab rumah tangga. Untuk itu, mempekerjakan pembantu rumah tangga akan sangat membantu meringankan pekerjaan rutin Anda. Dengan demikian, sepulang kerja atau pun waktu libur Anda dapat lebih rileks, punya waktu untuk bersantai bersama keluarga dan bahkan berkomunikasi secara intensif dengan suami dan anak-anak.
Bagi pasangan yang mempunyai anak relatif lebih besar, dapat ditanamkan pengertian pada mereka untuk ikut membantu mengelola tugas rumah tangga sehari-hari. Ajarkan prinsip kerja sama dan tanggung jawab sejak dini pada anak, agar ia terbiasa bersikap mandiri, berinisiatif dan dapat diandalkan.

Jika anak masih kecil, upayakan untuk menyediakan pengasuh yang baik, bertanggung jawab dan dapat dipercaya oleh Anda dalam mengasuh anak ketika Anda pergi bekerja. Alangkah baiknya jika ada anggota keluarga lain seperti orang tua, adik atau kakak yang dapat dimintai pertolongan menjaga, mengawasi dan menemani anak Anda. Mekanisme tersebut tidak ada salahnya digunakan, terutama karena Anda sendiri pada waktu-waktu tertentu membutuhkan quality time bersama suami, entah sekedar makan malam berdua atau pergi jalan-jalan – agar antara Anda dengan suami, meskipun sama-sama sibuk, tetap dapat mendekatkan hati demi memelihara dan mempertahankan keharmonisan perkawinan.
3. Manajemen Pekerjaan Untuk mengusahakan quality time bersama keluarga, Anda perlu bersikap lebih efisien dan produktif dalam pekerjaan. Makin Anda tidak efisien dan produktif, makin banyak pekerjaan yang tertunda dan makin Anda malas untuk menyelesaikannya, hingga menghambat hubungan Anda dengan keluarga. Meskipun sudah di rumah, pikiran Anda melayang ke kantor/pekerjaan dan Anda jadi tegang terus mengingat deadline yang sudah dekat. Akibatnya, Anda stress dan sensitif terhadap anak-anak dan suami. Jadi, manajemen keluarga yang baik, dipengaruhi pula oleh manajemen waktu dan produktivitas yang baik di tempat kerja. Seperti yang telah diungkap sebelumnya, jika mungkin, delegasikan beberapa pekerjaan yang dapat Anda berikan pada orang lain agar waktu kerja Anda lebih efisien dan produktivitas Anda pun maksmimal.

4. Manajemen Diri
Untuk bisa mengatur diri sendiri, Anda perlu mengenali diri sendiri. Kenalilah, seberapa tinggi tingkat toleransi Anda terhadap stress dan hal-hal apa saja yang dapat membuat Anda stress. Hindarkan tindakan-tindakan atau kegiatan yang hanya akan menambah persoalan, dan rubahlah cara berpikir irrasional yang mengganggu kenyamanan hidup Anda. Dari pada memikirkan hal-hal yang negatif, mengkhawatirkan hal-hal yang belum pasti, lebih baik jika Anda sudah mulai stress karena overload atau kelelahan, istirahatlah sejenak ! Ambillah waktu bersantai, untuk melakukan kegiatan dan hobi yang Anda suka, misalnya berenang, membaca buku, bersantai di rumah, mengunjungi teman lama, pergi ke tempat wisata – intinya, menimba energi baru. Dengan tersedianya energi baru, maka Anda akan lebih mempunyai daya tahan yang kuat menghadapi tekanan yang datang dari masalah-masalah di tempat kerja maupun di rumah.

Ciptakan suasana rileks dalam hati Anda dan berpikirlah positif, agar Anda tidak terlalu tegang dan mudah reaktif terhadap orang lain. Sering-sering bercanda (humor) dengan keluarga dan teman-teman, sangat bermanfaat untuk melepaskan kejenuhan, ketegangan dan kebosanan.

5. Memelihara Dukungan Sosial

Memelihara hubungan baik dengan rekan-rekan di sekeliling Anda serta atasan, sangatlah penting untuk mencegah timbulnya masalah yang tidak perlu. Bahkan, dukungan moril dan emosional dari rekan-rekan dan atasan, dapat membuat Anda lebih bersemangat kerja. Keberadaan mereka, juga dapat berperan dalam membantu Anda saat menghadapi masalah keluarga. Pengertian dan perhatian mereka, membuat Anda merasa lebih nyaman saat Anda harus meninggalkan kantor atau menunda pekerjaan karena masalah-masalah berat dan penting di keluarga. Keberadaan rekan-rekan, akan membantu Anda dalam mendelegasikan beberapa pekerjaan. (jp)

14 Desember 2011

HIKMAH DI HARAMANKANDAGING BABI




Babi adalah sejenis hewan ungulata yang bermoncong panjang dan berhidung lemper dan merupakan hewan yang aslinya berasal dari Eurasia. Kadang juga dirujuk sebagai khinzir[1](bahasa Arab). Babi adalah omnivora, yang berarti mereka mengonsumsi baik daging maupun tumbuh-tumbuhan. Selain itu, babi adalah salah satu mamalia yang paling cerdas, dan dilaporkan lebih pintar dan mudah dipelihara dibandingkan dengan anjing dan kucing.

Dalam beberapa kepercayaan agama abrahamik,(N.Ibrahim) babi tidak boleh untuk disentuh (najis) dan dianggap haram untuk dimakan. Contohnya adalah seperti ditulis dalam kitab suci al-Quran. Babi juga diharamkan untuk dikonsumsi dalam agama Yahudi dan Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh di agama Kristen.
Babi sendiri sebenarnya telah diternak dan dikonsumsi selama ribuan tahun oleh orang Eropadan orang Asia kebanyakan. Babi adalah makanan yang umum di nusantara sebelum masuknya agama Islam dari Timur Tengah. Beberapa suku bangsa di Indonesia yang masih menjalankan tradisi aslinya selain suku Tionghoa-Indonesia masih mengonsumsi babi sebagai makanan keseharian, seperti suku Bali, Toraja, Papua, Batak, Manado, dll. Dalam masyarakat Jawa, babi disebut celeng dan juga merupakan hewan ternak yang umum sebelum menyebarnya agama Islam yang mengharamkan babi di nusantara.

Ketika Imam Muhammad Abduh mengunjungi Perancis. Mereka bertanya kepadanya mengenai rahasia diharamkannya babi dalam Islam. Orang-orang Perancis bertanya kepada Imam, "Kalian (umat Islam) mengatakan bahwa babi haram, karena ia memakan sampah yang mengandung cacing pita, mikroba-mikroba dan bakteri-bakteri lainnya. Hal itu sekarang ini sudah tidak ada. Karena babi diternak dalam peternakan modern, dengan kebersihan terjamin, dan proses sterilisasi yang mencukupi. Bagaimana mungkin babi-babi itu terjangkit cacing pita atau bakteri dan mikroba lainnya?."

Imam Muhammad Abduh tidak langsung menjawab pertanyaan itu, dan dengan kecerdikannya beliau meminta mereka untuk menghadirkan dua ekor ayam jantan beserta satu ayam betina, dan dua ekor babi jantan beserta satu babi betina. Mendengar hal itu, mereka bertanya, "Untuk apa semua ini ?". Beliau menjawab, "Penuhi apa yang saya pinta, maka akan saya perlihatkan suatu rahasia."

Maka mereka pun memenuhi apa yang beliau pinta. Kemudian beliau memerintahkan agar melepas dua ekor ayam jantan bersama satu ekor ayam betina dalam satu kandang. Kedua ayam jantan itu berkelahi dan saling membunuh, untuk mendapatkan ayam betina bagi dirinya sendiri, hingga salah satu dari keduanya hampir tewas. Beliau lalu memerintahkan agar mengurung kedua ayam tersebut.

Kemudian beliau memerintahkan mereka untuk melepas dua ekor babi jantan bersama dengan satu babi betina. Kali ini mereka menyaksikan keanehan. Babi jantan yang satu membantu temannya sesama jantan untuk melaksanakan hajat seksualnya, tanpa rasa cemburu, tanpa harga diri atau keinginan untuk menjaga babi betina dari temannya.

Maka Imam pun berkata, "Saudara-saudara, daging babi membunuh 'ghirah' orang yang memakannya. Itulah yang terjadi pada kalian. Seorang lelaki dari kalian melihat isterinya bersama lelaki lain, dan membiarkannya tanpa rasa cemburu, dan seorang bapak di antara kalian melihat anak perempuannya bersama lelaki asing, dan kalian membiarkannya tanpa rasa khawatir, dan was-was, karena daging babi itu menularkan sifat-sifatnya pada orang yang memakannya."

Kemudian beliau memberikan contoh yang baik sekali dalam syariat Islam. Yaitu Islam mengharamkan beberapa jenis ternak dan unggas yang berkeliaran di sekitar kita, yang memakan kotorannya sendiri. Syariah memerintahkan bagi orang yang ingin menyembelih ayam, bebek atau angsa yang memakan kotorannya sendiri agar mengurungnya selama tiga hari, memberinya makan dan memperhatikan apa yang dikonsumsi oleh hewan itu. Hingga perutnya bersih dari kotoran-kotoran yang mengandung bakteri dan mikroba. Karena penyakit ini akan berpindah kepada manusia, tanpa diketahui dan dirasakan oleh orang yang memakannya. Itulah hukum Allah, seperti itulah hikmah dari hukum Allah.

Pada dasarnya, seorang muslim adalah selalu mentaati Allah dalam segala yang diperintahkan dan berhenti dari segala yang dilarang-Nya, baik diketahui hikmah perintah atas larangan tersebut ataupun tidak. Allah berfirman :“ Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata. (QS.Al Ahzab : 36)

Dan dalam hikmah pengharaman babi, Dr. Abdul Fattah Idris, dosen Fiqh Perbandingan di Univ. Al-Azhar Mesir, mengatakan :“Islam mengharamkan manusia dari memakan daging babi dalam firman-Nya :”Katakanlah, "Tidak aku temukan dalam wahyu yang diturunkan kepadaku, sesuatu yang haram untuk memakannya, kecuali bangkai atau darah yang mengalir atau daging babi, sebab semua itu adalah nista (kotor) atau binatang yang disembelih untuk selain Allah ; maka barangsiapa karena keadaan terpaksa dengan tidak menginginkannya lagi tidak melampaui batas, maka sesungguhnya Rabb-mu Maha pengampun lagi Maha penyayang. (Q.S. Al-An'aam: 145)
Dan dalam ayat yang lain, Allah SWT berfirman :”Diharamkan atas kalian adalah bangkai, darah, dan daging babi...”. (QS.Al Baqarah 173 dan An Nahl : 115)

Secara tekstual, tiga ayat di atas menerangkan akan haramnya memakan daging babi, bahkan para ulama menyatakan haram memakan seluruh bagian dari binatang babi, walaupun bukan daging. Dan disebutkannya kata "daging" dalam ayat di atas hanyalah karena memang bagian terbesar yang dimakan adalah dagingnya. Oleh karena itu, Imam Nawawi dan Imam Ibn Qudamah Al-Maqdisi menyatakan ijma' (kesepakatan ulama) tentang haramnya memakan seluruh bagian dari binatang babi (walaupun bukan dagingnya). Hal ini dipertegas oleh Imam Ibn Hazm yang mengatakan, "Sepakat seluruh ulama tentang keharaman memakannya, maka tidak halal seseorang memakan walau satu bagian tertentu dari babi, baik daging, lemak, urat, tulang, otak, atau pun yang lainnya”.

Bahaya Memakan Babi

Apabila memang demikian syari'at sudah menjelaskan alasan keharaman babi, yaitu "nista" atau kotor, yaitu najis. Dan najis, harus dijauhi oleh setiap muslim. Dan ternyata bukan hanya nista atau kotor atau najis saja, bahkan ia adalah jelek dan banyaknya kandungan kejelekan atau sesuatu yang berbahaya yang mungkin bisa mencapai batas "mematikan" bagi orang yang memakannya. Sejumlah penelitian medis ilmiah telah menetapkan bahwa babi, dibandingkan semua jenis daging hewan yang ada, termasuk daging yang banyak mengandung bahan berbahaya bagi tubuh manusia.
Ilmu pengetahuan modern telah mengungkapkan banyak penyakit yang disebabkan mengkonsumsi daging babi. Sebagian darinya disebutkan oleh Dr. Murad Hoffman, seorang Muslim Jerman, dalam bukunya "Pergolakan Pemikiran: Catatan Harian Muslim Jerman", halaman 130-131: "Memakan daging babi yang terjangkiti cacing babi tidak hanya berbahaya, tetapi juga dapat menyebabkan meningkatnya kandungan kolestrol dan memperlambat proses penguraian protein dalam tubuh, yang mengakibatkan kemungkinan terserang kanker usus, iritasi kulit, eksim, dan rematik. Bukankah sudah kita ketahui, virus-virus influenza yang berbahaya hidup dan berkembang pada musim panas karena medium babi ?".

Dr. Muhammad Abdul Khair, dalam bukunya Ijtihâdât fi at Tafsîr al Qur'an al Karîm, hal. 112, menyebutkan beberapa penyakit yang disebabkan oleh daging babi :"Daging babi mengandung benih-benih cacing pita dan cacing trachenea lolipia. Cacing-cacing ini akan berpindah kepada manusia yang mengkonsumsi daging babi tersebut. Patut dicatat, hingga saat ini, generasi babi belum terbebaskan dari cacing-cacing ini”.

Penyakit lain yang ditularkan oleh daging babi amat banyak, di antaranya :
Kolera babi. Yaitu penyakit berbahaya yang disebabkan oleh virus.
Keguguran nanah, yang disebabkan oleh bakteri prosillia babi.
Kulit kemerahan, yang ganas dan menahun. Yang pertama bisa menyebabkan kematian dalam beberapa kasus, dan yang kedua menyebabkan gangguan persendian.

Penyakit pengelupasan kulit.
Benalu eskares, yang berbahaya bagi manusia.
Fakta-fakta berikut cukup membuat seseorang untuk segera menjauhi babi :
Babi adalah hewan yang kerakusannya dalam makan tidak tertandingi hewan lain. Ia makan semua makanan di depannya. Jika perutnya telah penuh atau makanannya telah habis, ia akan memuntahkan isi perutnya dan memakannya lagi, untuk memuaskan kerakusannya. Ia tidak akan berhenti makan, bahkan memakan muntahannya.
Ia memakan semua yang bisa dimakan di hadapannya. Memakan kotoran apa pun di depannya, baik kotoran manusia, hewan atau tumbuhan busuk, bahkan memakan kotorannya sendiri, hingga tidak ada lagi yang bisa dimakan di hadapannya.

Ia mengencingi kotorannya dan memakannya jika berada di hadapannya, kemudian memakannya kembali.
Ia memakan sampah, busuk-busukan, dan kotoran hewan.
Ia adalah hewan mamalia satu-satunya yang memakan tanah, memakannya dalam jumlah besar dan dalam waktu lama, jika dibiarkan.
Kulit orang yang memakan babi akan mengeluarkan bau yang tidak sedap.
Penelitian ilmiah modern di dua negara Timur dan Barat, yaitu Cina dan Swedia -Cina mayoritas penduduknya penyembah berhala, sedangkan Swedia mayoritas pendu duknya sekular- menyatakan :”Daging babi merupakan merupakan penyebab utama kanker anus dan kolon. Persentase penderita penyakit ini di negara-negara yang penduduknya memakan babi, meningkat secara drastis. Terutama di negara-negara Eropa , dan Amerika, serta di negara-negara Asia (seperti Cina dan India). Sementara di negara-negara Islam, persentasenya amat rendah, sekitar 1/1000. Hasil penelitian ini dipublikasikan pada 1986, dalam Konferensi Tahunan Sedunia tentang Penyakit Alat Pencernaan, yang diadakan di Sao Paulo.

Kini kita tahu betapa besar hikmah Allah mengharamkan daging dan lemak babi. Untuk diketahui bersama, pengharaman tersebut tidak hanya daging babi saja, namun juga semua makanan yang diproses dengan lemak babi, seperti beberapa jenis permen dan coklat, juga beberapa jenis roti yang bagian atasnya disiram dengan lemak babi. Kesimpulannya, semua hal yang menggunakan lemak hewan hendaknya di perhatikan sebelum disantap. Kita tidak memakannya kecuali setelah yakin bahwa makanan itu tidak mengandung lemak atau minyak babi, sehingga kita tidak terjatuh ke dalam kemaksiatan terhadap Allah SWT, dan tidak terkena bahaya-bahaya yang melatar-belakangi Allah SWT mengharamkan daging dan lemak babi.

Diantara penyakit yang muncul karena memakan babi adalah sebagai berikut:
Penyakit hewan parasit. Diantaranya adalah berkembangnya cacing spiral, termasuk golongan cacing yang paling berbahaya bagi manusia. Semua daging babi pasti mengandung cacing ini. Biasanya cacing ini terkumpul di dalam otot-otot. Maka orang yang memakan daging babi, maka bisa menyebabkan sakit yang sangat, juga menyerang batas diafragma sehingga bisa menyebabkan nafas terhenti, kemudian mati. Dan cacing pita yang panjangnya bisa mencapai 10 kaki, bisa menyebabkan kejang-kejang perut dan darah rendah, juga bisa menyebabkan adanya cacing di otak orang yang memakan daging, hati, paru-paru, jerohan, dan lain-lainnya. Cacing Scars, bisa menyebabkan dis-fungsi paru-paru dan komplikasi saluran pencernaan. Cacing Engcalostoma, Balharesia, Dosentaria bisa menyebabkan leukimia, pendarahan, dan penyakit lainnya yang bisa menyebabkan kematian. Dan cacing jenis lainnya yang ada di dalam babi yang jumlahnya lebih dari 30 jenis dan bervariasi tingkat bahayanya.

Penyakit dari bakteri, seperti TBC (Tuberculoses), Cholera Tivudiah, Pharatefouid, demam tinggi yang cepat, dan lain-lain;
Penyakit dari virus, seperti penyakit dis-fungsi syaraf, dis-fungsi otot jantung (qalbu), influenza, dis-fungsi mulut sapi, dan lain-lain;
Penyakit dari mikroba, seperti mikroba Tacsoplasmaguwandi, yang bisa menyebabkan panas demam tinggi dan badan melemah, membesarnya hati dan limpa, dis-fungsi paru-paru, otot jantung, dis-fungsi syaraf yang terkait dengan pandangan dan penglihatan; Penyakit-penyakit yang berkembang dari susunan biologis daging dan lemak babi , seperti penambahan persentase cairan bolic pada darah, karena daging babi tidak mengeluarkan cairan bolic kecuali 2%, dan sisanya menjadi seperti daging babi.

Oleh karena itu, orang yang memakan daging babi, dikhawatirkan akan terjangkit penyakit nyeri persendian.
Babi mengandung minyak lecithin (minyak babi) yang sangat berbeda dengan hewan lainnya. Oleh karena itu, orang yang memakan daging babi mengandung lecithin jenis ini dan kelebihan kolesterol dalam darah mereka, sehingga menambah kemungkinan terkena penyakit kanker, jantung, pendarahan dada, yang semuanya bisa menyebabkan kematian secara mendadak. Hal ini sampai terjadi perut susah mencerna karena daging babi di perut sekitar 4 jam sampai sempurna bisa dicerna, berbeda dengan daging lain. Juga bisa menyebabkan bertambahnya kegemukan, merasa sesak dan menyebabkan lemahnya ingatan.
Kandungan Dioxins. Pada awal Desember 2008, daging babi dari Irlandia diketahui telah dieskpor ke lebih dari 25 negara di dunia dan perintah penarikan yang dilakukan pada hari sabtu ini telah membuat kepanikan bagi masyarakat di Eropa yang umumnya mengkonsumsi daging ini terlebih dengan semakin dekatnya pelaksanaan hari Natal dan tahun baru. Daging babi yang ditarik merupakan daging babi yang diproduksi setelah tanggal 1 September 2008. Produk yang ditarik selain daging babi adalah saos babi, steak babi, pudding babi dan bahan makanan lainnya yang bahan dasar pembuatannya menggunakan babi. Meskipun kandungan dioxin yang ditemukan hanya mempunyai tingkat 80 hingga 200 kali dari yang boleh dikonsumsi oleh manusia, namun dioxin ini akan sangat berbahaya jika dikonsumsi secara kontinu dan bisa mengakibatkan penyakit kanker. “Kandungan dioxin ini sangatlah rendah, dan hanya akan menimbulkan penyakit kanker jika anda mengkonsumsinya selama 40 tahun terus menerus. Namun sedikit banyaknya tetap menimbulkan kerugian bagi kesehatan sehingga kami memutuskan untuk menarik produk ini dari pasaran,” kata Allan Reilly, direktur badan pengawasan makanan Irlandia.

Berbagai mudharat sebagaimana tercantum di atas, dan mudharat lainnya yang sampai kini belum diketahui lagi, merupakan bukti bahwa pembuat syari'at yang Maha Bijak tidak mengharamkan memakan babi kecuali karena adanya hikmah yang agung, yaitu menjaga jiwa dan raga. Dan menjaga jiwa merupakan satu dari lima pokok hal, dalam syariat yang mulia, yang harus dijaga. Wallahu a'laam.
Setiap yang Berbahaya Dimakan atau Diminum, Tetap Haram

Di sini ada suatu kaidah yang menyeluruh dan telah diakuinya dalam syariat Islam, yaitu bahwa setiap muslim tidak diperkenankan makan atau minum sesuatu yang dapat membunuh, lambat ataupun cepat, misalnya racun dengan segala macamnya; atau sesuatu yang membahayakan termasuk makan atau minum yang terlalu banyak yang menyebabkan sakit. Sebab seorang muslim itu bukan menjadi milik dirinya sendiri, tetapi dia adalah milik agama dan umatnya. Hidupnya, kesehatannya, hartanya dan seluruh nikmat yang diberikan Allah kepadanya adalah sebagai barang titipan (amanat). Oleh karena itu dia tidak boleh meneledorkan amanat itu.

Firman Allah, yang artinya :"Janganlah kamu membunuh diri-diri kamu, karena sesungguhnya Allah Maha Belas-kasih kepadamu." (an-Nisa': 29). Juga firman lain yang artinya :"Jangan kamu mencampakkan diri-diri kamu kepada kebinasaan." (al-Baqarah: 195). Dan dipertegas dalam sabda Rasulullah SAW yang artinya :"Tidak boleh membuat bahaya dan membalas bahaya." (Riwayat Ahmad dan Ibnu Majah)

Masakan dari daging babi

Babi panggang merah (manis) khas Tionghoa.
Babi panggang putih (asin) khas Tionghoa.
Sekba (berisi jeroan babi dengan kuah) khas Tionghoa (Jakarta, Bogor, Bandung, Tangerang).
Kitoba (irisan bagian kepala babi yang diolah dengan cara dikukus. Untuk menikmatinya harus dicelupkan ke dalam cuka aren yang disediakan khas Tionghoa Bogor.
Sate babi khas Tionghoa: sama seperti daging sate pada umumnya namun tusukannya lebih besar dan rasanya manis.
Ngo hiang / Go Hiong: Daging babi cincang yang dibungkus dengan kulit kembang tahu tipis (Jakarta, Bogor, Bandung).
Babi cin: Hidangan daging babi + minyak dengan kuah yang rasanya manis karena kecap manis.
Bakut: Hidangan khas Tionghoa yang merupakan paduan dari sayur asin dan kaldu iga babi (dapat dijumpai di seluruh Indonesia).
Saksang: Olahan daging babi khas daerah Tapanuli.
Babi rica-rica: Daging babi olahan khas Manado yang rasanya sangat pedas.
Babi guling: Olahan daging babi khas Bali.
Babi putar: Olahan daging babi khas Manado yang umumnya disajikan pada saat perayaan
Babi panggang Karo, daging babi diiris dan dipanggang dan dinikmati beserta saus yang berasal dari darah babi, cabai rawit, dan asam kencong. (Khas dari suku Karo)
Lomok-lomok, olahan khas suku Karo, agak mirip dengan saksang
lawar babi, olahan khas bali yang berupa daging babi yang dicingcang dicampur juga dengan sayur-sayuran yang dicingcang(biasanya sayur nangka muda dan kacang panjang)
Wallohu'alam bis showab

Sumber
•YAYASAN AL-SOFWA
•Halal dan Haram dalam Islam (Bab.2), Syekh Muhammad Yusuf Qardhawi Alih bahasa: H. Mu'ammal Hamidy, Penerbit: PT. Bina Ilmu, 1993
•[Disadur dari buku: Hidangan Islami: Ulasan Komprehensif Berdasarkan Syari'at dan Sains Modern, Syeikh

11 Desember 2011

Cara menghilangkan bete,depresi dan stress



Setiap orang tentu tidak menginginkan depresi atau stress,tapi dua hal ini sering kali menghampiri kita disaat banyak masalah.
hanya kebahagiaanlah harapan setiap insan,disini kita akan mencoba trik trik menghilangkan depresi dan stress,kita baca lalu kita praktekkan,oke..

1.Jika anda seorang ibu rumah tangga,yang sibuk dengan urusan dapur,anak anak dan sebagainya,tentunya sering mengalami bete.Kemudian dari bete ini akan menimbulkan rasa bosan dan akhirnya stress,walaupun bukan stres berat,tapi akan membahayakan kesehatan kita.
tapi anda jangan khawatir,karena trik trik ini akan membuat anda langsung segar,dan langsung bisa senyum senyum..caranya???

a.Jika anda ibu rumah tangga yg mendapati anak kecilnya rewel,cukup mudah untuk menghilangkan penat dan capek tersebut.
caranya: anda berdiri tegak depan buah hanti anda,lalu kedua tangan bentangkan kedepan sejajar dengan dada,lalu geleng gelengkan kepala anda sambil menjulurkan lidah anda.spontanitas buah hati anda akan ketawa,dan anda pun akan ketawa dg sendirinya,,mudah bukan??

b.Jika anda seorang ibu rumah tangga yang suka bete dan stres dikala ditinggal suami ke kantor atau keluar kota,ada trik sederhana agar sres anda langsung menghilang.caranya mudah:
*yang pertama :anda bisa membuat kue yang enak dan mantap,lalu setelah jadi,anda bisa maen kerumah tetangga atau tetangga yang diminta maen kerumah anda,kemudian makanlah bersama kue yang anda buat tadi,pasti anda akan mendapatkan pujian yg bertubi tubi,sehingga hati anda akan berbunga bunga,walau pura pura merendah.
*yang kedua:jika memang waktu anda kosong,tidak ada aktifitas berarti,anda merasa bete,jutek dan sebagainya,anda bisa buka Facebook di rumah anda,lalu anda bisa chat dengan temant eman atau family anda.
*yang ketiga:jika anda seorang ibu rumah tangga yang biasanya kesepian dipagi hari,ketika suami ke kantor,anak2 kesekolah,tentunya anda akan merasakan kesepian.
tentukan pilihan anda yang satu ini untuk menghindari dari bete atau kesepian.Anda cukup ikut bergabung dengan ibu ibu yang lain,yang biasanya mengadakan majlis taklim.disana akan menemukan suasana yang sangat indah,selain ketemu dengan teman teman,anda juga akan mendapatkan siraman rohani,yang tentunya akan membuat hati anda lebih bersih dan tentram.biasanya ini terjadi di komplek komplek perumahan.gampang kan???

2.Bagi anda kepala rumah tangga atau para suami,tentunya terkadang juga mengalami hal yang sama seperti yang dialami ibu ibu,tetapi biasanya bapak2 atau para suami tidak separah ibu ibu.Karena bapak bapak biasanya lebih banyak menyibukkan diri dengan pekerjaan kantor.Tapi jangan salah,ketika seorang suami pulang dari kantor,badan capek,pikiran lelah,haus,ketika sampai di rumah,sang istri belum mandi,bau menyan,,tentunya sang suami akan tambah capek bukan??
untuk menghilangkan rasa penat,capek,bete,jengkel dan sebagainya,ikuti saran dan trik sebagai berikut:

a)Ambillah air wudhu atau mandi.
cara ini biasanya jarang dilakukan oleh para suami,terkadang suami pulang dari kantor,istri tidak menyambut dengan ramah,atau tidak bikin secangkir teh hangat,bahkan si istri malah asyik nonton infotainmen dan gosip,tentu yang di lakukan suami langsung tambah jengkel,kadang sampai terjadi pertempuran sengit.sebagai suami yang pengertian,langsunglah ambil air wudhu,atau mandi,sehingga dapat meredakan amarah yang akan terjadi.dengan wudhu juga,akan kembali fres,menghilangkan penat dan sebagainya,silahkan dicoba.

b)olah raga atau membaca koran.
sebagian orang,ketika sedang pusing,bete,bosan,maka akan pergi ke lapangan bola,atau lainnya,tujuannya adalah menghilangkan rasa jenuh,agar tidak terjadi stress.
Sebagian orang yang lain juga kadang dengan cara membaca koran,walaupun koran tersebut sudah dibaca,terkadang dia lakukan untuk menghindari kejenuhan dan stres,sampai koran tersebut dibolak balik sampaei dua kali.

c)Ikut sholat berjamaah di masjid kemudian dilanjutkan diskusi.
cara ini juga cukup efektif untuk menghilangkan rasa capek dan stres,dengan mengikuti sholat berjamaah di masjid,kemudian berdzikir dan biasanya dilanjutkan dengan ngobrol ngobrol santai di teras masjid.sungguh luar biasa hasilnya,sepulang dari masjid,pikiran akan kembali fres,dan siap bercengkrama dengan keluarga dengan bahagia.

d)Membaca Al-Qur'an.
cara ini adalah cara yang terbaik untuk segala umur,baik bapak2,ibu2,remaja maupun anak2.karena membaca Al-qur'an adalah barokah,Al-qur'an sendiri diturunkan sebagai petunjuk hidup umat manusia,obat dari segala penyakit dan sebagainya.
oleh karena itu,jika kita mengalami stress,depresi,sakit dan yang lainnya,jalan yang terbaik adalah membaca Al-Qur'an.Dengan izin Allah,penyakit yang kita derita akan sembuh,pikiran yang kacau akan kembali segar,dantentunya hati akan lebih tenang.inilah kebahagiaan.selamat mencoba,insya Allah cespleng..

10 Desember 2011

Khutbah Gerhana Bulan



Alhamdulillah kita panjatkan puji dan syukur kepada pencipta kita, khaliq, dan ma'bud kita bahwa sampai saat ini kita masih diberi kesempatan oleh Allah Swt., untuk memenuhi seruan Rasulullah Saw.

Sebuah mitos beredar jaman nenek moyang kita dahulu apabila terjadi gerhana baik bulan maupun matahari , karena ada suatu peristiwa yaitu bulan/matahari berada dalam sebuah cengkraman seorang raksasa atau naga. Sehingga semua penduduk di intruksikan untuk memukul benda-benda yang mengeluarkan bunyi, hal ini dilakukan karena untuk menakut-nakuti si raksasa/naga tersebut agar segera berlalu meninggalkan bulan / matahari. Selain itu mitos yang beredear dimasyarakat mungkin sampai saat ini apabila ada wanita yang sedang hamil maka ia diwajibkan untuk mandi kemudian berdandan, hal ini dilakukan agar sang Janin dalam kandungan ketika lahir berkulit putih dan normal seperti biasa dan tidak hitam sebelah (belang).
Namun dalam Islam hal yang dilakukan nenek moyang di atas sungguh menyalahi sunnah Rasulullah saw ., di saat terjadi gerhana kita di sunnahkan untuk bertakbir, istighfar, shalat dan bershadaqah, sebagai implementasi dari sunnah Rasulullah Saw.
Kalaulah saat ini Allah Swt., menghancurkan bumi ini melalui gerhana,
kita sedang beribadah kepada-Nya. Karena kiamat itu datangnya tiba-tiba tidak ada tanda-tanda sebelumnya.

Kita pernah diingatkan di suatu negara yang bernama Italia, gunung yang meletus dengan tidak memberikan tanda-tanda sebelumnya. Debu-debu dan lahar panas menimpa pada penduduk yang ada di bawahnya. Sehingga sampai sekarang bekas letusan itu terekam dari gambaran manusia yang menjadi posil dalam keadaan bermacam-macam; ada seorang ibu sedang memeluk anaknya, seorang suami tengah bercengkrama dengan istrinya, dua orang remaja yang tengah berjina, bermaksiat kepada Allah Swt. Dan andai kata Allah Swt., mentakdirkan saat gerhana ini kiamat tiba, akhir hidup kita dalam keadaan husnul khatimah, kita dalam keadaan sedang berserah diri kepada Allah Swt. Hal inilah yang patut kita syukuri pada saat ini kita bisa berkumpul di tempat yang mulia ini.

Gerhana itu ada dua macam; gerhana bulan dan gerhana matahari. Gerhana yang terjadi pada saat ini (Sabtu, 10 Des 2011) adalah gerhana bulan. Ada dua istilah dalam hadits yaitu kusuf dan khusuf, istilah yang sewaktu-waktu berbeda namun sewaktu-waktu sama. Berbeda sebab peristiwanya pun berbeda. Kusuf adalah gerhana matahari sedangkan khusuf adalah gerhana bulan. Kusuf menurut bahasa berarti At-Tagyir (suatu perubahan dari putih yang mengeluarkan cahaya menjadi hitam). Sementara khusuf berarti An-Nuqson (berkurang cahaya). Dan keduanya disyariatkan untuk bertakbir, istighfar, shalat dan bershadaqah.

Tentang hal ini bisa kita perhatikan dalam sebuah hadits riwayat Bukhari dan Muslim yang bersumber dari seorang saha-bat Rasulullah yang bernama Al-Mughirah bin Syu'bah. “Pernah terjadi gerhana matahari di zaman Rasulullah Saw yang kebetulan berbarengan dengan wafatnya putra Rasulullah yang bernama Ibrahim. (Tahun ke-10 H). Orang-orang berkata, ter-jadinya gerhana matahari itu karena kema-tian Ibrahim. Rasulullah Saw bersabda, se-sungguhnya matahari dan bulan dua tanda-tanda kekuasaan Allah Swt, tidak terjadi gerhana itu karena kematian atau pun ka-rena lahirnya seseorang. Apabila kalian me-lihat dua peristiwa itu maka berdo'alah kepa-da Allah Swt., dan hendaklah melaksanakan shalat sehingga gerhana itu selesai.”

Dalam hadits lain yang bersumber dari Aisyah r.a., Ketika terjadi gerhana pada zaman Rasulullah Saw., Beliau shalat mengimami orang-orang lalu berkhutbah memuji dan menyanjung Allah dan bersabda, “Sesungguhnya matahari dan bu-lan adalah dua tanda diantara tanda-tanda kekuasaan Allah, gerhana itu tidak terjadi lantaran kematian atau pun kelahiran seseorang, jika kalian menyaksikan gerhana maka berdo’alah kepada Allah, bertakbir, shalat dan bershadaqahlah. Lalu beliau bersabda, demi Allah seandainya kalian mengetahui yang aku ketahui niscaya kalian akan menyedikitkan tertawa dan memperbanyak tangis.”

Bershadaqah dalam artian sebagaimana kemampuan kita. Rasulullah bersabda, “Senyummu kepada saudaramu merupakan shadaqah.” Memasang wajah yang ramah dengan senyuman saat bertemu dengan saudara kita sesama muslim merupakan suatu nilai shadaqah. Bahkan dalam hadits lain disebutkan, “Kullu ma'ruufin shadaqah.” Setiap kebaikan itu adalah shadaqah. Tidak bisa dengan harta, dengan senyuman atau dengan tenaga untuk membantu saudara kita.

Kita perhatikan dalam pelaksanakan ibadah shalat kusuf dan khusuf itu ternyata Rasulullah membedakan dengan shalat-shalat yang lain sebagaimana Rasulullah membedakan ketika shalat jenazah yang tanpa ruku' dan sujud. Rasulullah melaksanakan shalat kusuf dan khusuf empat ruku dan empat sujud dalam dua raka'at.

Dalam Alquran matahari dinamakan An-Nuur sedang bulan disebut Ad-Dhiya`. Karena An-Nuur merupakan sumber cahaya sedang bulan hanya memantulkan cahaya. Matahari merupakan ciptaan Allah yang begitu hebat. Milyaran manusia menikmati sinar matahari. Pernahkah kita berpikir untuk mengsyukuri cahaya matahari? Atau berpikir untuk membayar kepada Allah atas jasa cahaya matahari sebagaimana kita membayar listrik? Kalaulah kita diperintahkan untuk membayar, tentu saja kita tidak akan mampu membayarnya. Allah cukup memerintahkan kita untuk beribadah kepada-Nya sebagai tanda syukur kita atas segala ni'mat yang telah Allah anugerahkan kepada kita.

Dua kejadian yang amat langka ini kita catat dalam pikiran dan hati kita. Apa yang kita harapkan dari peristiwa ini sebagaimana Rasulullah Saw., menyatakan mudah-mudahan karya dan pekerjaan kita ujung-ujungnya itu Allah mengampuni terhadap dosa-dosa kita. Kenapa itu yang diharapkan dan kenapa itu yang diungkapkan Rasulullah Saw? Dan kenapa dalam suatu kesempatan Rasulullah dalam khutbahnya selalu mengulangi kalimat-kalimat, “Nahmaduhu wa nasta'inuhu wa nastaghfiruhu.” Karena Rasulullah ingin memberikan makna hidup dan kehidupan; pertama, dasarilah hidup kita dengan tauhid kepada Allah, betapapun jika kekuasaan ada tapi jika tidak iman kepada Allah menjadi nol seperti halnya Fir'aun yang mempunyai kekuasaan, Hamman selaku perdana menteri Fir'aun yang berkuasa, Qarun yang berharta banyak tapi oleh Allah dijadikan penghuni-penghuni neraka jahanam yang kekal abadi karena tidak bertauhid kepada Allah Swt. Kedua, -nasta'inuhu- kita memohon pertolongan Allah Swt yang berarti Rasulullah memerintahkan untuk senantiasa bekerja dan berkarya karena memohon pertolongan itu dilakukan ketika telah bekerja dan tidak mampu melaksanakannya atau tidak bisa melaksanakannya sendiri. Ketiga, -nastahgfiruhu- karena ujung pekerjaan kita adalah mengharapkan surga. Kita memohon ampun kepada Allah Swt sebagai akhir dari perjalanan hidup kita.

Wallohu`alam bis showab

08 Desember 2011

PERETEMANAN DALAM ISLAM



إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ

يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ

يَاأَيّهَا النَاسُ اتّقُوْا رَبّكُمُ الّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَاءً وَاتّقُوا اللهَ الَذِي تَسَاءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَام َ إِنّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا

يَاأَيّهَا الّذِيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْلَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا، أَمّا بَعْدُ ...

فَأِنّ أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ اللهِ، وَخَيْرَ الْهَدْىِ هَدْىُ مُحَمّدٍ صَلّى الله عَلَيْهِ وَسَلّمَ، وَشَرّ اْلأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةً، وَكُلّ ضَلاَلَةِ فِي النّارِ.

Sidang shalat Jum’at rahimakumullah,

Secara umum, orang merasa senang dengan banyak teman. Manusia memang tidak bisa hidup sendiri, sehingga disebut sebagai makhluk sosial. Tetapi itu bukan berarti, bahwa seseorang boleh semaunya bergaul dengan sembarang orang menurut selera nafsunya. Sebab, teman adalah personifikasi diri. Manusia selalu memilih teman yang mirip dengannya dalam hobi, kecenderungan, pandangan, pemikiran. Karena itu, Islam memberi batasan-batasan yang jelas dalam soal pertemanan.

Teman memiliki pengaruh yang besar sekali. Rasulullah bersabda,

"Seseorang itu tergantung agama temannya. Maka hendaknya salah seorang dari kalian melihat siapa temannya." (HR. Ahmad dan Tirmidzi).

Makna hadits di atas adalah seseorang akan berbicara dan berperilaku seperti kebiasaan kawannya. Karena itu beliau Shalallaahu alaihi wasalam mengingatkan agar kita cermat dalam memilih teman. Kita harus kenali kualitas beragama dan akhlak kawan kita. Bila ia seorang yang shalih, ia boleh kita temani. Sebaliknya, bila ia seorang yang buruk akhlaknya dan suka melanggar ajaran agama, kita harus menjauhinya.

Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam bersabda,
"Jangan berteman, kecuali dengan orang mukmin, dan jangan memakan makananmu kecuali orang yang bertakwa." (HR. Ahmad dihasankan oleh al-Albani)
Termasuk dalam larangan di atas adalah berteman dengan pelaku dosa-dosa besar dan ahli maksiat, lebih-lebih berteman dengan orang-orang kafir dan munafik.

Khathabi berkata, “Yang dimaksud dengan jangan memakan makananmu, kecuali orang yang bertakwa adalah dengan cara mengundang mereka dalam suatu jamuan makan. Sebab jamuan makan bisa melahirkan rasa kasih sayang dan cinta di antara yang hadir”. Adapun makanan yang memang dibutuhkan oleh mereka, maka tidak apa-apa diberikan.

Allah berfirman, artinya, "Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim dan orang yang ditawan." (QS. Al-Insan: 8). Dan yang ditawan bisa saja adalah orang-orang kafir.

Demikian juga dalam pergaulan yang sifatnya umum seperti bertetangga, jual beli dan sebagainya, maka hukumnya masuk dalam hukum muamalah, di mana kita boleh bermuamalah dengan siapa saja, muslim maupun non muslim.

Sidang shalat Jum’at rahimakumullah,

Persahabatan yang paling agung adalah persahabatan yang dijalin di jalan Allah dan karena Allah, bukan untuk mendapatkan manfaat dunia, materi, jabatan atau sejenisnya. Persahabatan yang dijalin untuk saling mendapatkan keuntungan duniawi sifatnya sangat sementara. Bila keuntungan tersebut telah sirna, maka persahabatan pun putus.

Berbeda dengan persahabatan yang dijalin karena Allah, tidak ada tujuan apa pun dalam persahabatan mereka, selain untuk mendapatkan ridha Allah. Orang yang semacam inilah yang kelak pada Hari Kiamat akan mendapat janji Allah.

Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam bersabda,
"Sesungguhnya Allah pada Hari Kiamat berseru, 'Di mana orang-orang yang saling mencintai karena keagungan-Ku? Pada hari ini akan Aku lindungi mereka dalam lindungan-Ku, pada hari yang tidak ada perlindungan, kecuali perlindungan-Ku." (HR. Muslim)

Dari Mu'adz bin Jabal berkata, “Aku mendengar Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam bersabda, Allah Tabaraka wa Ta'ala berfirman, "Wajib untuk mendapatkan kecintaan-Ku orang-orang yang saling mencintai karena Aku dan yang saling berkunjung karena Aku dan yang saling berkorban karena Aku." (HR. Ahmad).

Sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam hadits Abu Hurairah Radhiallaahu anhu , diceritakan, "Dahulu ada seorang laki-laki yang berkunjung kepada saudara (temannya) di desa lain. Lalu ditanyakan kepadanya, 'Ke mana anda hendak pergi? Saya akan mengunjungi teman saya di desa ini', jawabnya, 'Adakah suatu kenikmatan yang anda harap darinya?' 'Tidak ada, selain bahwa saya mencintainya karena Allah Azza wa Jalla', jawabnya. Maka orang yang bertanya ini mengaku, "Sesungguhnya saya ini adalah utusan Allah kepadamu (untuk menyampaikan) bahwasanya Allah telah mencintaimu sebagaimana engkau telah mencintai temanmu karena Dia."

Sidang shalat Jum’at rahimakumullah,

Anas Radhiallaahu anhu meriwayatkan, "Ada seorang laki-laki di sisi Nabi Shalallaahu alaihi wasalam. Tiba-tiba ada sahabat lain yang berlalu. Laki-laki tersebut lalu berkata, “Ya Rasulullah, sungguh saya mencintai orang itu (karena Allah)”. Maka Nabi Shalallaahu alaihi wasalam bertanya “Apakah engkau telah memberitahukan kepadanya?” “Belum”, jawab laki-laki itu. Nabi bersabda, “Maka bangkit dan beritahukanlah padanya, niscaya akan mengokohkan kasih sayang di antara kalian.” Lalu ia bangkit dan memberitahukan, “Sungguh saya mencintai anda karena Allah.” Maka orang ini berkata, “Semoga Allah mencintaimu, yang engkau mencintaiku karena-Nya." (HR. Ahmad, dihasankan oleh Al-Albani).

Hal yang harus diperhatikan oleh orang yang saling mencintai karena Allah adalah untuk terus melakukan evaluasi diri dari waktu ke waktu. Adakah sesuatu yang mengotori kecintaan tersebut dari berbagai kepentingan duniawi?

Sidang shalat Jum’at rahimakumullah,

Paling tidak, saat bertemu dengan teman hendaknya kita selalu dalam keadaan wajah berseri-seri dan menyungging senyum. Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam bersabda,
"Jangan sepelekan kebaikan sekecil apapun, meski hanya dengan menjumpai saudaramu dengan wajah berseri-seri." (HR. Muslim dan Tirmidzi).

Dalam sebuah hadis riwayat Aisyah Radhiallaahu anha disebutkan, bahwasanya "Allah mencintai kelemah-lembutan dalam segala sesuatu." (HR. al-Bukhari). Dalam hadis lain riwayat Muslim disebutkan “Bahwa Allah itu Maha Lemah-Lembut, senang kepada kelembut-an. Ia memberikan kepada kelembutan sesuatu yang tidak diberikan-Nya kepada kekerasan, juga tidak diberikan kepada selainnya."

Termasuk yang membantu langgengnya cinta dan kasih sayang adalah saling memberi hadiah di antara sesama teman. Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam bersabda,
"Saling berjabat tanganlah kalian, niscaya akan hilang kedengkian. Saling memberi hadiah lah kalian, niscaya kalian saling mencintai dan hilang (dari kalian) kebencian." (HR. Imam Malik).


أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا أَسْتَغْفِرُ الله لِي وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنّهُ هُوَ اْلغَفُوْرُ الرّحِيْمُ



[KHUTBAH KEDUA]
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَلَّى اللهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلَّمَ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا.



Dalam Islam, prinsip menolong teman adalah bukan berdasar permintaan dan keinginan hawa nafsu teman. Tetapi prinsip menolong teman adalah keinginan untuk menunjukkan dan memberi kebaikan, menjelaskan kebenaran dan tidak menipu serta berbasa-basi dengan mereka dalam urusan agama Allah. Termasuk di dalamnya adalah amar ma'ruf nahi mungkar, meskipun bertentangan dengan keinginan teman.

Adapun mengikuti kemauan teman yang keliru dengan alasan solidaritas, atau berbasa-basi dengan mereka atas nama persahabatan, supaya mereka tidak lari dan meninggalkan kita, maka yang demikian ini bukanlah tuntunan Islam.

Salah satu sifat utama penebar kedamaian dan perekat ikatan persaudaraan adalah lapang dada. Orang yang berlapang dada adalah orang yang pandai memahami berbagai keadaan dan sikap orang lain, baik yang menyenangkan maupun yang menjengkelkan. Ia tidak membalas kejahatan dan kezhaliman dengan kejahatan dan kezhaliman yang sejenis, juga tidak iri dan dengki kepada orang lain. Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam bersabda,
"Seorang mukmin itu tidak punya siasat untuk kejahatan dan selalu (berakhlak) mulia, sedang orang yang fajir (tukang maksiat) adalah orang yang bersiasat untuk kejahatan dan buruk akhlaknya." (HR. HR. Tirmidzi, Al-Albani berkata “hasan”

Karena itu Nabi Shalallaahu alaihi wasalam mengajarkan agar kita berdo’a dengan:
"Dan lucutilah kedengkian dalam hatiku." (HR. Abu Daud, Al-Albani berkata 'shahih')
Termasuk bumbu pergaulan dan persaudaraan adalah berbaik sangka kepada sesama teman, yaitu selalu berfikir positif dan memaknai setiap sikap dan ucapan orang lain dengan persepsi dan gambaran yang baik, tidak ditafsirkan negatif. Nabi Shalallaahu alaihi wasalam bersabda,
“Jauhilah oleh kalian berburuk sangka, karena buruk sangka adalah pembicaraan yang paling dusta” (HR.Bukhari dan Muslim). Yang dimaksud dengan berburuk sangka di sini adalah dugaan yang tanpa dasar.

Sidang shalat Jum’at rahimakumullah,

Setiap orang punya rahasia. Biasa-nya, rahasia itu disampaikan kepada teman terdekat atau yang dipercayainya. Anas Radhiallaahu anhu pernah diberi tahu tentang suatu rahasia oleh Nabi Shalallaahu alaihi wasalam. Anas Radhiallaahu anhu berkata, "
Nabi Shalallaahu alaihi wasalam merahasiakan kepadaku suatu rahasia. Saya tidak menceritakan tentang rahasia itu kepada seorang pun setelah beliau (wafat). Ummu Sulaim pernah menanyakannya, tetapi aku tidak memberitahukannya." (HR. Al-Bukhari).

Teman dan saudara sejati adalah teman yang bisa menjaga rahasia temannya. Orang yang membeberkan rahasia temannya adalah seorang pengkhianat terhadap amanat. Berkhia-nat terhadap amanat adalah termasuk salah satu sifat orang munafik.

Persahabatan yang dijalin karena kepentingan duniawi tidak mungkin bisa langgeng. Bila manfaat duniawi sudah tidak diperoleh biasanya mereka dengan sendirinya berpisah bahkan mungkin saling bermusuhan. Berbeda dengan persahabatan yang dijalin karena Allah, mereka akan menjadi saudara yang saling mengasihi dan saling membantu, dan persaudaraan itu tetap akan berlanjut hingga di negeri Akhirat. Allah berfirman, artinya,
"Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang-orang yang bertakwa." (QS. Az-Zukhruf: 67)

Ya Allah, anugerahilah kami hati yang bisa mencintai teman-teman kami hanya karena mengharap keridhaan-Mu. Amin. (Ibnu Umar)
اللهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
اَللّهُمّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنًاتِ اَلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ إِنّكَ سَمِيْعٌ مُجِيْبُ الدّعَوَاتِ
رَبّنََا لاَتًؤَخِذْنَا إِنْ نَسِيْنَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبّنَا وَلاَ تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلىَ الّذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا رَبّنَا وَلاَ تُحَمّلْنَا مَالاَ طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلَنَا فَانْصُرْنَا عَلىَ الْقَوْمِ الْكَافِرِيْنَ.
رَبّنَا آتِنَا فِي الدّنْيَا حَسَنَةً وَ فِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النّارِ. وَالْحَمْدُ لله رَبّ الْعَالَمِيْنَ