20 November 2011
Puisi Rina
LANGIT MENANGIS
Berjalanlah tubuh-tubuh indah Menghias bumi dasar hamparan
Mahkota penghias mulai terurai wangi puspa menusuk sang arjuna
Langit berdarah…langit berdarah
Terundang marah, merah hitam dan murka
Bumi kau injak dg congkak kau tantang matahari dg tubuhmu
Kau tantang azab ini dengan seluruh kelantangan dinding kebanggaan
Langit berdarah…
Hari ini kau promosikan tubuhmu hari ini kau promosikan mahkota kebanggaanmu
Hari ini bumiku masih lapang dan tabah hari ini matahariku masih sabar dan tabah
Dan aku tetap berharap berharap dan berharap
Wahai bunga-bunga pendamba surga dengarlah suara langit
Aku mulai risi memandang perempuan yang membiarkan matahari menjilati tubuhnya
Kusaksikan mata-mata berkeliaran disabana terbuka dan kubayangkan neraka bergelora
Aku sudah tak sanggup lagi mendengar perempuan dibantai bahasa murah iklan
karena itu kurindukan perempuan yang menjaga rahasia surga menentang bumi dg bahasa suci
Wahai bunga-bunga pengisi bumi jangan tikam akau dengan tubuhmu terbuka
Tutuplah neraka dengan busana penghalangngnya
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar