A. Memahami Makna Berpikir
Dalam kegiatan berpikir para ahli memberikan batasan, diantaranya ada yang disebut kegiatan
berpikir logis dan kegiatan berpikir analisis.
Kegiatan berpikir logis adalah suatu pola berpikir yang secara luas disebut dengan logika,
kegiatan berpikir ini secara bebas berpikir tanpa terpengaruh dengan alur pola pikir
seseorang, maka tidak ada kegiatan analisis.
Kegiatan berpikir analisis adalah kegiatan berpikir yang diharuskan mengikuti pola-pola
tertentu secara konsekuen. Dengan demikian berpikir adalah kegiatan yang sangat penting bagi
manusia. Kegiatan berpikir memiliki ruang lingkup, diantaranya sebagai berikut :
1.Ilmu lahir karena manusia diberkahi Alloh suatu sifat “ingin tahu” (Inquiry). Rasa ingin
tahu inilah yang kemudian menjurus menjadi kegiatan berpikir.
2.Alloh swt mengajarkan kepada Nabi Adam as dan manusia dengan membaca, dari sesuatu yang tidak
tahu menjadi tahu. (Qs. Al-Baqarah : 31 dan Qs. Al-Alaq : 1- 5)
3.Pemikiran atau berpikir merupakan kata benda dari aktivitas akal yang ada dalam diri manusia,
baik kekuatan akal berupa kalbu, ruh atau dzhon, dengan pengamatan dan pendalaman untuk
menemukan makna yang tersembunyi dari persoalan yang dapat diketahui, maupun untuk sampai pada
hukum atau hubungan antar sesuatu. (Thaha Jabir Alwani,1989)
4.Berpikir atau fikir ialah ialah penjamahaan baying-bayang yang telah diindra yang merupakan
aplikasi akal yang didalamnya untuk membuat analisis dan sintesis. (Ibnu Kholdun, 1986)
5.Pemikiran adalah pendayaan akal terhadap sesuatu dan jumlah aktivitas otak, berupa berpikir,
berkehendak dan berperasaan, yang bentuk paling tingginya adalah kegiatan menganalisis,
menyusun dan berkoordinasi. (Muhammad Imarah, 1994).
6.Berpikir itu menghadirkan 2 ma’rifat di dalam kalbu, dari keduanya tersebut melahirkan
ma’rifat yang ketiga. (Imam Al-Ghazali)
7.Penalaran merupakan suatu proses berpikir dalam menarik suatu kesimpulan yang berupa
pengetahuan. Pada hakikatnya manusia adalah makhluk yang berpikir, merasaan bersikap dan
bertindak. Penalaran menghasilkan pengetahuan yang dikaitkan dengan proses berpikir. Penalaran
memiliki dua cirri pola pikir, yaitu pola berpikir luas dan bebas (logis) dan pola berpikir
analistis. (Jujun S, 1988)
8.Berpikir adalah suatu refleksi yang teratur dan hati-hati (Moh. Natsir, 1985)
9.Proses berpikir dari manusia normal mempunyai urutan :
1)Timbulnya rasa sulit
2)Mendefinisikan rasa sulit dalam bentuk masalah
3)Memunculkan kemungkinan pemecahan masalah, seperti : reka-rea, hipotesa, inferensi atau
teori.
4)Menguraikan ide-ide pemecahan secara rasional berdasarkan pengumpulan data.
5)Menguatkan pembuktian tentang ide-ide dengan menggunakan percobaan. (Jhon Dewey, 1933)
10.Dan Alloh yang telah mengeluarkan manusia dari perut ibunya dalam kondisi tidak tahu,
kemudian memberinya telinga, mata, dan hati (perasaan dan akal) agar mereka bersyukur
(Qs. An-Nahl : 78)
B. Metode Berpikir
Selain itu dalam berpikir diperlukan juga metode berpikir, agar pikiran kita tidak merasa
bosan, sumpek dan berpikir yang kurang baik, Dengan demikian diperlukan adanya metode
berpikir adalah sebuah perangkat operasi yang memungkinkan peralatan “otak (mesin berpikr)”
selalu hidup dan bekerja melaksanakan tugasnya. Metode berpiir seperti halnya software dalam
program komputer . adapun manfaat dari metode berpikir adalah sebagai berikut :
1.Menata dan menjernihkan pikiran
2.Mengakhiri pikiran melantur tanpa tujuan
3.Membantu ide-ide agar memiliki bentuk
4.Tidak perlu menciptakan ulang dan terciptanya arah-arah menuju ke pengetahuan baru yang
lebih cepat.
5.Menambah rasa percaya diri
6.Menjaga diri kita agar selalu berada dalam arah yang benar / jalan yang lurus
7.Mencegah ketergantungan kita hanya pada intuisi
8.Tidak perlu dipelajari secara bertahap
9.Memberikan arah dari masalah yang akan datang, sehingga kita lebih siap menghadapi
perubahan dan menciptakan inovasi.
10.Memberikan dukungan untuk berpikir secara konsepsional.
Untuk itu milikilah peralatan berpikir, konsep, rumus, kerangka berpikir, dan sejenisnya
dalam memecahkan masalah secara lebih efektif dan efisien.
Kekuatan berpikir seseorang identik dengan kekuatan intelektualnya. Kekuatan intelektual
seseorang dapat dilihat dari segi kemampuan berpikir yang logis, analisis, kreatif dan
Inovatif.
Kegiatan intelektual adalah aktivitas otak manusia yang secara sadar melakukan proses
berpikir alamiah dengan mengacu pada struktur pengkajian ilmiah, yang meliputi pengkajian
masalah, menyusun kerangka teoritis dan pengajuan hipotesis, membuat metodologi penelitian,
memperoleh hasil penelitian dan membuat kesimpulan.
Wallohu`alam
Aboe Abar Abi (sumber Trusco dan yang lainnya)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar