01 Desember 2011

Sikap Seorang Muslim



Sayyid Qutb dalam bukunya "Petunjuk Jalan". menyimpulkan tentang generasi pertama Islam. katanya , para sahabat Rasululloh saw generasi Qura'ni yang unik dan menawan. mengapa unik dan menawan ? itu semua karena sikap para sahabat taat pada perintah Alloh dan Rosul-Nya, baik yang berbentuk wahyu (Al-Qur'an) atau yang berbentuk hadits (as-sunnah)

Bagi seorang muslim al-Qur'an dan sunnah tentu saja harus menjadi sandaran paling hakiki dari semua ilmu pengetahuan. Tidak saja menjadi sandaran dan sumber, tapi sekaligus menjadi perintah dan orientasi kehidupan.

Di Madinah suatu ketika pernah terjadi banjir khamr (miras) disetiap penjuru kotanya dalam waktu yang bersamaan setelah turunnya ayat larangan meminum khamar. Semua simpanan dan persediaan, kesenangan dan selera pada minuman yang memabukan seketika musnah dengan sikap tunduk dan patuh. Sami'na wa atho'na (kami mendengar dan kamipun taat).

Begitu juga para sahabat dan penduduk perempuan, kala itu. Ketika ayat menutup aurat turun, mereka taat memenuhi perintah. Sikap seperti itu yang menjadikan generasi ini unik dan menawan. Sikap itulah yang mengantarkan generasi awal sebagai generasi emas, generasi pilihan. Mereka unggul dalam ilmu, mereka paling
depan dalam menjalankan amal. mereka paling luhur dalam akhlak dan kebajikan.

Tujuan ilmu, sama sekali bukan hanya tentang kenikmatan intelektual. Tujuan ilmu bukan pula mencari puncak pencapaian. Tapi, untuk memperbaiki kualitas hidup, amal dan menjernihkan pandangan, arah kehidupan.
Ilmu bukan pula kebenaran yang bersifat mutlak, tak berubah apalagi kekal. Kebenaran ilmu pengetahuan jauh di bawah kebenaran hakikat kalamulloh
(al-Qur`an). Dan Nabi Ibrohim as telah membuktikan itu. Secara ilmu pasti terasa panas, namun ketika Alloh menghendaki dingin maka api pun menjadi dingin.

Orang-orang yang mengajar ilmu untuk ilmu, ilmu untuk kepuasan berpikir dan ilmu di menjadi ajang kegagahan dan kebanggaan. Maka hal itu merupakan kesia-siaan seperti berjalan dalam labirin pekat yang membuat sesat.

Sebuah ungkapan kata bijak dari sang Albert Enstain penemmu rumus E= MC2, beliau mengatakan : "Agama tanpa ilmu akan runtuh dan Ilmu tanpa Agama adalah kehancuran"

Sikap kita terhadap ilmu akan menentukan segalanya dan sebaik-baiknya sikap, tentu saja sikap yang mampu mengubah ilmu itu menjadi kekuatan yang menyelamatkan kita di dunia sampai akhirat kelak.

Wallohu`alam bis showab

Tidak ada komentar:

Posting Komentar